"Bukan hak wanita untuk mengutarakan perasaan hatinya (nembak.red) pada lawan jenisnya terlebih dahulu!" ucapan itu yang dilontarkan seorang teman kepadaku. Pada awalnya aku sama sekali tak setuju, mengapa harus ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan untuk mengutarakan perasaan hatinya pada seseorang. Bukankah itu terlalu tidak adil, toh perempuan juga mempunyai hak yang sama untuk itu. Aku dengan penuh emosi (hal yg kurasa setiap kali berdebat mengenai gender).
Perdebatan itu berlangsung cukup lama.. semua argumen dan sangkalan datang tak ada ujung. kamipun akhirnya debat kusir.. saling memegang pendapat masing-masing. Sampai akhirnya iapun berkata,
"Anggaplah aku kolot, tapi bagiku sendiri perempuan yang pertama kali mengutarakan perasaan hatinya padaku, membuatku berfikir dan menyayangkan perempuan itu. Bukan aku tidak senang, tapi karena aku berfikir, bukankah sebaiknya perempuan cukup menjelaskan rasa sukanya itu dengan tindakan-tindakan saja, seperti dia menanggapi maksud hati seorang lelaki untuk dekat dengannya. Tidak mesti seAgresif itu." kini nadanya sudah mulai merendah dari sebelumnya.
Aku terdiam... sebenarnya aku setuju dengan pendapatnya,,, bagaimanapun, sebagai wanita aku juga tidak akan sanggup untuk mengutarakan perasaanku pada lawan jenisku terlebih dahulu. Aku tidak akan berani untuk bersikap agresif.. tapi pendapatku mengatakan kalau siapapun yang terlebih dahulu mengutarakannya tidak salah dan sah-sah saja.
Aku hanya berfikir.. bagaimana kalau lelaki yang ku sukai tidak kunjung memberi kepastian akan sebuah hubungan?? apakah aku harus terus menunggu, hanya menunjukkan sikap bahwa aku juga menyukai dia?? tidak semua lelaki mempunyai keberanian yang sama untuk mengutarakan maksud hatinya... (itu menurutku)
Aku hanya berfikir lalu mengambil kesimpulan... BIARKANLAH DAN IZINKANLAH SANG WAKTU yang MENGANTARKANMU PADAKU...
(uhuuuiii.. sekedar sharing ya sob,,,)
Thursday, October 14, 2010
DILEMA menyerangKU
sudah lama rasanya tidak lagi menulis di blogku ini... hemm, rindu juga,ingin bercerita panjang di sini,, tapi sanking banyaknya cerita yang tak sempat ku curahkan di sini, membuatku bingung untuk memulai cerita dai mana...
Baiklah, aku hanya ingin sekedar berbagi curahan hatiku akhir2 ini...
DILEMA, itu tema yg cocok untuk menggambarkan bagaimana suasana hatiku saat ini. Bagaimana tidak, akhirnya aku "harus" meninggalkan pekerjaan yang sudah setahun ini aku geluti. Alasannya, permintaan Bunda di kota asalku. Bunda yg kini hanya tinggal sendiri, memintaku untuk mencari pekerjaan di kampung halamanku. Bagaimana aku bisa menolak permintaan dari wanita yang sangat aku sayangi itu... Rasanya tak tega juga untuk membiarkan Bunda tinggal seorang diri, bagaimana jika beliau sakit atau ada hal2 lainnya. Aku benar-benar tidak dapat membayangkan jika Bunda harus sendirian mengurus dirinya dan rumah kami.
Akhirnya ku puruskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaanku sekarang ini. Dengan harapan akan mendapatkan rezeki yang InsyaAllah lebih bagus di kampung halaman nanti. Tapiiii, akhir2 ini aku menjadi semakain takut, bagaimana kalau aku tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim kerja di kampung halamanku. Aku yang terbiasa bekerja seperti "kuli" tak akan betah kalau harus bekerja di belakang meja, apalagi harus menjual titel 'sok idealis" ku untuk sebuah jabatan... haaaahhh, aku semakin bingung... rasanya terlalu sok untuk memilih2 pekerjaan yang akan ku masukkan lamaran, sedang orang tua meminta untuk aku mengikuti tes pegawai negeri atau perusahaan apapunlah yang sedang membuka lowongan.. aku benar2 tak bisa berfikir... untuk memilih rasanya tidak mungkin di zaman sekarang yang serba sulit mendapatkan pekerjaan, sedangkan aku ingin tetap mempertahankan prinsip kerjaku (seperti kerjaan sebelumnya)...
DILEMA.. itu yang sedang menimpaku... ayyyooolllaaahhh, apakah aku harus berkompromi dengan desakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang serba mahal ini?? Bagaimana aku harus meyakinkan diriku sendiri kalau ini sebuah pengecualian??? sepertinya tidak akan bisa bertahan lama...
DILEMA... DILEMA... DILEMA.... huuufffttt
Baiklah, aku hanya ingin sekedar berbagi curahan hatiku akhir2 ini...
DILEMA, itu tema yg cocok untuk menggambarkan bagaimana suasana hatiku saat ini. Bagaimana tidak, akhirnya aku "harus" meninggalkan pekerjaan yang sudah setahun ini aku geluti. Alasannya, permintaan Bunda di kota asalku. Bunda yg kini hanya tinggal sendiri, memintaku untuk mencari pekerjaan di kampung halamanku. Bagaimana aku bisa menolak permintaan dari wanita yang sangat aku sayangi itu... Rasanya tak tega juga untuk membiarkan Bunda tinggal seorang diri, bagaimana jika beliau sakit atau ada hal2 lainnya. Aku benar-benar tidak dapat membayangkan jika Bunda harus sendirian mengurus dirinya dan rumah kami.
Akhirnya ku puruskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaanku sekarang ini. Dengan harapan akan mendapatkan rezeki yang InsyaAllah lebih bagus di kampung halaman nanti. Tapiiii, akhir2 ini aku menjadi semakain takut, bagaimana kalau aku tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim kerja di kampung halamanku. Aku yang terbiasa bekerja seperti "kuli" tak akan betah kalau harus bekerja di belakang meja, apalagi harus menjual titel 'sok idealis" ku untuk sebuah jabatan... haaaahhh, aku semakin bingung... rasanya terlalu sok untuk memilih2 pekerjaan yang akan ku masukkan lamaran, sedang orang tua meminta untuk aku mengikuti tes pegawai negeri atau perusahaan apapunlah yang sedang membuka lowongan.. aku benar2 tak bisa berfikir... untuk memilih rasanya tidak mungkin di zaman sekarang yang serba sulit mendapatkan pekerjaan, sedangkan aku ingin tetap mempertahankan prinsip kerjaku (seperti kerjaan sebelumnya)...
DILEMA.. itu yang sedang menimpaku... ayyyooolllaaahhh, apakah aku harus berkompromi dengan desakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang serba mahal ini?? Bagaimana aku harus meyakinkan diriku sendiri kalau ini sebuah pengecualian??? sepertinya tidak akan bisa bertahan lama...
DILEMA... DILEMA... DILEMA.... huuufffttt
Saturday, August 7, 2010
Seorang pemuda sedang brdiri di tepian bukit terjang
ia berdiri sambil menatap langit yang biru nan jauh. Pandangannya
menerawang seraya berbisik lirih "Tuhan,aku tak mau menjadi orang-orang yang mengAniaya
diri sendiri dan orang lain dengan kebahagiaan maupun kebahagiaan yang kau berikan"
lalu pria itu bersujud
ia berdiri sambil menatap langit yang biru nan jauh. Pandangannya
menerawang seraya berbisik lirih "Tuhan,aku tak mau menjadi orang-orang yang mengAniaya
diri sendiri dan orang lain dengan kebahagiaan maupun kebahagiaan yang kau berikan"
lalu pria itu bersujud
Friday, August 6, 2010
Saturday, July 17, 2010
YANG TAK PERNAH BISA MENCINTAI MU
Baiknya kau melepas diri ku…
Yang tak pernah bisa mencintai Mu…
Seharusnya tak ku simpan iba ini…
Yang membuat mu terluka…
Alunan merdu suara ‘Ady’, Sang vokalis Naff Band bergema di ruang kamar kecilku. Lagu itu membuat perasaanku gelisah tak menentu. Aku teringat kembali semua peristiwa itu, Bagai sebuah proyektor yang memutar ulang semua peristiwa lalu. Jelas, semua masih jelas dalam ingatan ku, bagai baru terjadi kemarin.
“Ga… Tunggu, aku mau bicara sebentar sama kamu, penting… Please, tunggu aku.” Pinta cowok di belakang ku, setengah mengejar . Tapi tak sedikitpun niat ku untuk mengurangi kecepatan langkah kakiku, berusaha agar secepatnya bisa hilang dari hadapan cowok jangkung di belakangku itu.
Cowok itu adalah ‘Bowo’ Si Ketua OSIS di sekolah ku, dia pintar dan baik pada semua orang. Sudah satu bulan ini aku dan Bowo menjadi sepasang Romeo en Juliet atau yang bahasa kerennya ‘pacaran’.
Aku sangat sayang padanya, begitu juga sebaliknya. Tapi tidak untuk hari ini, Ya… tepatnya satu minggu terakhir ini. Aku merasa ada yang ganjil dengan hubungan kami sehingga aku selalu berusaha tidak menampakkan mukaku di hadapannya. Dan sangat jelas, sikapku ini membuatnya bingung.
“Ga…Tolong berhenti sebentar, aku janji sebentar saja setelah semuanya jelas.” Kata Bowo memohon, tapi aku tetap tidak memperdulikannya.
Begitulah yang terjadi setiap hari di sekolah, semua teman-temanku bingung melihat kami berdua.
“Ga, ada apa sih antara kamu dengan Bowo??” Tanya Ani sobatku bingung.
“Em… gak ada apa-apa kok, aku cuma malas aja ketemu dia.” Jawabku asal.
“Lho kok gitu, kenapa kamu nggak ngomong baik-baik sama dia, khan kasihan dia, kayak orang nagih hutang aja.” Kata Ani membujuk.
“Biarin ajalah Ni, kan nanti juga dia bosan sendiri. Lagian aku malas harus membicarakan masalah ini sekarang.” Elakku, seraya pergi meninggalkan Ani dengan rasa penasarannya.
Tak cuma Ani saja yang menanyakan hal itu, tetapi hampir semua teman di kelasku menanyakan hal yang sama. Dan sampai akhirnya aku merasa bosan dengan pertanyaan yang itu-itu saja.
“Udah deh kalian nggak usah ikut campur dengan urusanku, aku tau apa yang aku lakukan.” Jawabku ketus sangking kesalnya. Dan akhirnya teman-temanku tahu kalau aku sedang tidak mau diganggu.
Satu minggu telah berlalu, tapi Bowo tak sedikitpun menyerah untuk menjumpai dan meminta penjelasan atas sikapku selama ini. Aku sendiri heran dan salut dengan sikapnya itu. Aku semakin bosan dan akhirnya mengambil keputusan akan membicarakan dan menyelesaikan semuanya
“Biar tenang!!” Batinku dalam hati.
Dan keesokan harinya sepulang sekolah, aku langsung menuju ke kelas Bowo untuk menemuinya. Dia kaget sekali ketika melihat aku berdiri di depan kelasnya. Dia tersenyum manis kearah ku.
“Ga, aku yakin kalau pada akhirnya kamu mau menjelaskan semua yang terjadi. Aku benar-benar nggak mengerti kenapam kamu bersikap aneh, seakan kamu menghindar setiap kali berjumpa denganku.” Tanya Bowo bingung.
“Em… maaf Wo, akhir-akhir ini aku sibuk, ada masalah di rumah.” Ujarku berbohong.
“Ga, kalau ada masalah kenapa tidak membicarakannya padaku. Aku siap dan dengan senang hati menampung masalahmu.” Tawar Bowo tulus.
“Maaf Wo, aku nggak bisa menceritakan masalahku ini pada kamu, tapi sudahlah, sekarang kamu mau ngga nemanin aku ke kantin, ada yang ingin aku bicarakan ke kamu.” Ajak ku ragu. Ku lihat raut muka Bowo berubah jadi bingung, tapi ia tetap mengikuti ku juga.
Sesampainya di kantin aku sengaja mengambil meja yang terletak di sudut dan sunyi. Suasana siang itu memang agak sepi, maklum jam pulang sekolah !!
“Em Wo, Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan. Hal ini yang selalu membuatku resah dan dihantui rasa bersalah.” Kataku memulai percakapan dengan mengumpulkan keberanian penuh.
“Tentang apa Ga??” Tanya Bowo bingung, membuat aku ragu untuk menyampaikan semuanya. Tatapan itu meluluhkan hatiku, membuat aku iba seakan ia memohon pada ku.
“Tapi harus…Aku harus bisa” Tekat ku dalam hati, “Wo, terus terang aku sayang sekali sama kamu...” Aku sengaja menggantungkan kata- kataku, menunggu reaksinya. Sejenak aku diam, kembali menyusun kata-kata seindah mungkin agar ia tidak tersinggung.
“Tapi… jujur ku katakan, aku… Aku tak pernah bisa mencintaimu.” Kata-kataku keluar dengan sendirinya membuat aku sendiri tak percaya sanggup mengucapkannya. Sungguh... ini di luar kesadaranku.
Teggg… terdengar suara benda keras beradu, ternyata sendok yang Bowo pegang untuk makan bakso tadi terlepas dari genggamannya karena kaget. Aku tahu suaraku yang seperti angin itu terdengar seperti petir di telinga Bowo.
“A… Apa Ga. Apakah aku salah dengar tadi??” Tanya Bowo setengah berharap bahwa apa yang barusan didengarnya adalah salah.
“Tidak Wo, kamu ngga salah dengar dan aku ngga salah mengatakannya, itulah yang sebenarnya terjadi, Wo.” ujarku lirih. Sungguh tak sanggup aku menatapnya, sekarang aku hanya tertunduk tak berdaya.
“Ega… Kamu cuma bercanda kan? Kenapa kamu Ga, apa maksud semua ini, apa salah ku Ga?? Tolong… tolong kamu jelaskan semua ini !!” Bowo benar- benar tidak mengerti, dan ia butuh sekali penjelasan dari Ega, sekarang.
“Maafkan aku Wo, semua ini ku lakukan demi kebaikan kita berdua. Aku sudah tak ingin membohongi kamu lagi.” Terang ku.
“Maksud kamu apa, Ga?? Kamu membohongi aku?” Tanya Bowo masih tidak mengerti.
“Wo, sebenarnya aku menerimamu dulu karena aku tidak ingin melihatmu terluka. Kamu terlalu baik, Wo. Awalnya aku berfikir, suatu saat dengan selalu bersamamu aku akan belajar dan dapat mencintaimu. Tapi aku salah Wo, semakin lama aku bersama mu, perasaanku semakin merasa bersalah. Aku bukan saja telah membohongi dirimu tapi juga membohongi diriku sendiri.” Kataku lagi.
“Aku nggak nyangka Ga, kamu tega berbuat itu pada ku. Kamu tahukan kalau aku amat mencintaimu. Jadi selama ini kamu hanya bersandiwara mencintaiku??”
“Tidak Wo, aku tidak pernah bermaksud melukai mu. Aku benar-benar ngga ingin mengecewakanmu.” Kata ku membela diri.
“Hah… jadi kamu menganggap kalau ini adalah yang terbaik bagi diriku, Ga?? Nggak, Kamu salah besar Ga, dengan cara seperti ini aku sangat dan semakin kecewa.” Kata Bowo ketus. Dia benar-benar marah padaku. Dia berlari meninggalkan aku yang sedang berperang dengan perasaanku sendiri. Aku hanya dapat menatap kepergiannya hingga tubuhnya menjauh dan menghilang di tikungan lorong sekolah.
Aku tersenyum, senyum yang sangat pahit dan pedih, senyum yang ku persembahkan untuk kelukaan hati ku sendiri.
“It’s over. Semua sudah berakhir dan kini kau tahu semua yang sebenarnya, semua perasaanku pada mu. Maafkan aku, Wo.” Ujarku lemah.
Aku berjalan lunglai meninggalkan kantin, membawa setumpuk perasaan bersalah dan berdosa. Aku sadar kalau aku telah melukai Bowo, orang yang amat mencintai aku.
Aku tersadar dari lamunan panjangku. Masih terdengar nyanyian merdu Naff yang ternyata masih mengalun lembut di ruang kamar ku…
Maafkan lah… Diri ku…
Yang telah melukai perasaan Mu…
Maafkan lah… Salah ku…
Semoga kau dapat memaafkan Ku…
Yang tak pernah bisa mencintai Mu…
Seharusnya tak ku simpan iba ini…
Yang membuat mu terluka…
Alunan merdu suara ‘Ady’, Sang vokalis Naff Band bergema di ruang kamar kecilku. Lagu itu membuat perasaanku gelisah tak menentu. Aku teringat kembali semua peristiwa itu, Bagai sebuah proyektor yang memutar ulang semua peristiwa lalu. Jelas, semua masih jelas dalam ingatan ku, bagai baru terjadi kemarin.
“Ga… Tunggu, aku mau bicara sebentar sama kamu, penting… Please, tunggu aku.” Pinta cowok di belakang ku, setengah mengejar . Tapi tak sedikitpun niat ku untuk mengurangi kecepatan langkah kakiku, berusaha agar secepatnya bisa hilang dari hadapan cowok jangkung di belakangku itu.
Cowok itu adalah ‘Bowo’ Si Ketua OSIS di sekolah ku, dia pintar dan baik pada semua orang. Sudah satu bulan ini aku dan Bowo menjadi sepasang Romeo en Juliet atau yang bahasa kerennya ‘pacaran’.
Aku sangat sayang padanya, begitu juga sebaliknya. Tapi tidak untuk hari ini, Ya… tepatnya satu minggu terakhir ini. Aku merasa ada yang ganjil dengan hubungan kami sehingga aku selalu berusaha tidak menampakkan mukaku di hadapannya. Dan sangat jelas, sikapku ini membuatnya bingung.
“Ga…Tolong berhenti sebentar, aku janji sebentar saja setelah semuanya jelas.” Kata Bowo memohon, tapi aku tetap tidak memperdulikannya.
Begitulah yang terjadi setiap hari di sekolah, semua teman-temanku bingung melihat kami berdua.
“Ga, ada apa sih antara kamu dengan Bowo??” Tanya Ani sobatku bingung.
“Em… gak ada apa-apa kok, aku cuma malas aja ketemu dia.” Jawabku asal.
“Lho kok gitu, kenapa kamu nggak ngomong baik-baik sama dia, khan kasihan dia, kayak orang nagih hutang aja.” Kata Ani membujuk.
“Biarin ajalah Ni, kan nanti juga dia bosan sendiri. Lagian aku malas harus membicarakan masalah ini sekarang.” Elakku, seraya pergi meninggalkan Ani dengan rasa penasarannya.
Tak cuma Ani saja yang menanyakan hal itu, tetapi hampir semua teman di kelasku menanyakan hal yang sama. Dan sampai akhirnya aku merasa bosan dengan pertanyaan yang itu-itu saja.
“Udah deh kalian nggak usah ikut campur dengan urusanku, aku tau apa yang aku lakukan.” Jawabku ketus sangking kesalnya. Dan akhirnya teman-temanku tahu kalau aku sedang tidak mau diganggu.
Satu minggu telah berlalu, tapi Bowo tak sedikitpun menyerah untuk menjumpai dan meminta penjelasan atas sikapku selama ini. Aku sendiri heran dan salut dengan sikapnya itu. Aku semakin bosan dan akhirnya mengambil keputusan akan membicarakan dan menyelesaikan semuanya
“Biar tenang!!” Batinku dalam hati.
Dan keesokan harinya sepulang sekolah, aku langsung menuju ke kelas Bowo untuk menemuinya. Dia kaget sekali ketika melihat aku berdiri di depan kelasnya. Dia tersenyum manis kearah ku.
“Ga, aku yakin kalau pada akhirnya kamu mau menjelaskan semua yang terjadi. Aku benar-benar nggak mengerti kenapam kamu bersikap aneh, seakan kamu menghindar setiap kali berjumpa denganku.” Tanya Bowo bingung.
“Em… maaf Wo, akhir-akhir ini aku sibuk, ada masalah di rumah.” Ujarku berbohong.
“Ga, kalau ada masalah kenapa tidak membicarakannya padaku. Aku siap dan dengan senang hati menampung masalahmu.” Tawar Bowo tulus.
“Maaf Wo, aku nggak bisa menceritakan masalahku ini pada kamu, tapi sudahlah, sekarang kamu mau ngga nemanin aku ke kantin, ada yang ingin aku bicarakan ke kamu.” Ajak ku ragu. Ku lihat raut muka Bowo berubah jadi bingung, tapi ia tetap mengikuti ku juga.
Sesampainya di kantin aku sengaja mengambil meja yang terletak di sudut dan sunyi. Suasana siang itu memang agak sepi, maklum jam pulang sekolah !!
“Em Wo, Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan. Hal ini yang selalu membuatku resah dan dihantui rasa bersalah.” Kataku memulai percakapan dengan mengumpulkan keberanian penuh.
“Tentang apa Ga??” Tanya Bowo bingung, membuat aku ragu untuk menyampaikan semuanya. Tatapan itu meluluhkan hatiku, membuat aku iba seakan ia memohon pada ku.
“Tapi harus…Aku harus bisa” Tekat ku dalam hati, “Wo, terus terang aku sayang sekali sama kamu...” Aku sengaja menggantungkan kata- kataku, menunggu reaksinya. Sejenak aku diam, kembali menyusun kata-kata seindah mungkin agar ia tidak tersinggung.
“Tapi… jujur ku katakan, aku… Aku tak pernah bisa mencintaimu.” Kata-kataku keluar dengan sendirinya membuat aku sendiri tak percaya sanggup mengucapkannya. Sungguh... ini di luar kesadaranku.
Teggg… terdengar suara benda keras beradu, ternyata sendok yang Bowo pegang untuk makan bakso tadi terlepas dari genggamannya karena kaget. Aku tahu suaraku yang seperti angin itu terdengar seperti petir di telinga Bowo.
“A… Apa Ga. Apakah aku salah dengar tadi??” Tanya Bowo setengah berharap bahwa apa yang barusan didengarnya adalah salah.
“Tidak Wo, kamu ngga salah dengar dan aku ngga salah mengatakannya, itulah yang sebenarnya terjadi, Wo.” ujarku lirih. Sungguh tak sanggup aku menatapnya, sekarang aku hanya tertunduk tak berdaya.
“Ega… Kamu cuma bercanda kan? Kenapa kamu Ga, apa maksud semua ini, apa salah ku Ga?? Tolong… tolong kamu jelaskan semua ini !!” Bowo benar- benar tidak mengerti, dan ia butuh sekali penjelasan dari Ega, sekarang.
“Maafkan aku Wo, semua ini ku lakukan demi kebaikan kita berdua. Aku sudah tak ingin membohongi kamu lagi.” Terang ku.
“Maksud kamu apa, Ga?? Kamu membohongi aku?” Tanya Bowo masih tidak mengerti.
“Wo, sebenarnya aku menerimamu dulu karena aku tidak ingin melihatmu terluka. Kamu terlalu baik, Wo. Awalnya aku berfikir, suatu saat dengan selalu bersamamu aku akan belajar dan dapat mencintaimu. Tapi aku salah Wo, semakin lama aku bersama mu, perasaanku semakin merasa bersalah. Aku bukan saja telah membohongi dirimu tapi juga membohongi diriku sendiri.” Kataku lagi.
“Aku nggak nyangka Ga, kamu tega berbuat itu pada ku. Kamu tahukan kalau aku amat mencintaimu. Jadi selama ini kamu hanya bersandiwara mencintaiku??”
“Tidak Wo, aku tidak pernah bermaksud melukai mu. Aku benar-benar ngga ingin mengecewakanmu.” Kata ku membela diri.
“Hah… jadi kamu menganggap kalau ini adalah yang terbaik bagi diriku, Ga?? Nggak, Kamu salah besar Ga, dengan cara seperti ini aku sangat dan semakin kecewa.” Kata Bowo ketus. Dia benar-benar marah padaku. Dia berlari meninggalkan aku yang sedang berperang dengan perasaanku sendiri. Aku hanya dapat menatap kepergiannya hingga tubuhnya menjauh dan menghilang di tikungan lorong sekolah.
Aku tersenyum, senyum yang sangat pahit dan pedih, senyum yang ku persembahkan untuk kelukaan hati ku sendiri.
“It’s over. Semua sudah berakhir dan kini kau tahu semua yang sebenarnya, semua perasaanku pada mu. Maafkan aku, Wo.” Ujarku lemah.
Aku berjalan lunglai meninggalkan kantin, membawa setumpuk perasaan bersalah dan berdosa. Aku sadar kalau aku telah melukai Bowo, orang yang amat mencintai aku.
Aku tersadar dari lamunan panjangku. Masih terdengar nyanyian merdu Naff yang ternyata masih mengalun lembut di ruang kamar ku…
Maafkan lah… Diri ku…
Yang telah melukai perasaan Mu…
Maafkan lah… Salah ku…
Semoga kau dapat memaafkan Ku…
Maafkan aku karena telah lama tak mengunjungimu,
Bukan aku lupa padamu, bukan pula aku mengabaikanmu...
Aku hanya tak mampu berjalan menuju tempat terakhirmu,
Menatap ke arah pusaramu dan merasakan perih karena tak dapat menatapmu..
Mengingat aku tak sempat bertemu denganmu,
Semua itu membuat langkah kakiku menjadi kaku...
Maafkan aku karena telah lama tak mengunjungimu
Bukan aku tak ingat padamu, disini aku selalu mendoakanmu
Betapapun sedihnya aku, aku tau semua takkan bisa terulang
Waktu ini hanya dapat ku gunakan untuk meminta maafmu
dan mengirimkan sepenggal kenangan bersamamu
Maafkan aku karena telah lama tak mengunjungimu...
Alfatihah...
Bukan aku lupa padamu, bukan pula aku mengabaikanmu...
Aku hanya tak mampu berjalan menuju tempat terakhirmu,
Menatap ke arah pusaramu dan merasakan perih karena tak dapat menatapmu..
Mengingat aku tak sempat bertemu denganmu,
Semua itu membuat langkah kakiku menjadi kaku...
Maafkan aku karena telah lama tak mengunjungimu
Bukan aku tak ingat padamu, disini aku selalu mendoakanmu
Betapapun sedihnya aku, aku tau semua takkan bisa terulang
Waktu ini hanya dapat ku gunakan untuk meminta maafmu
dan mengirimkan sepenggal kenangan bersamamu
Maafkan aku karena telah lama tak mengunjungimu...
Alfatihah...
Semoga Kau Adalah Jawaban dari Doa-DoaKu
Memang kau bukan yang pertama ada di dalam hatiku...
Aku tau, telah ada seseorang yang mengisi dan meninggalkan kekosongan dalam jiwa ini...
Aku berdoa, agar Tuhan mau mengirimkan seseorang yang membawa semua kesedihan dan kekosongan ini... aku berdoa, agar Tuhan sedikit saja memberikan kepercayaan akan ada seseorang yang menjagaku dari kesedihan ini...
Yah, kau datang... membantuku menyusun semua luka-luka ini..
Kau datang, mengulurkan tanganmu untuk membantuku berdiri...
dan meminjamkan bahumu untuk tempatku bersandar ketika lelah akan semua kesedihan ini..
Aku belum bahagia... tapi aku yakinkan kalau aku Bersyukur akan adanya dirimu...
Kau mungkin jawaban atas semua doa-doa yang kupanjatkan...
Penyembuh luka yang entah seberapa lebarnya terkoyak...
Kau memang bukan yang pertama hadir di hatiku,, tapi semoga kau menjadi yang terakhir yang memegang kunci hatiku..
Semoga Kau adalah Jawaban dari Doa-Doaku... amiiiinnn...
Aku tau, telah ada seseorang yang mengisi dan meninggalkan kekosongan dalam jiwa ini...
Aku berdoa, agar Tuhan mau mengirimkan seseorang yang membawa semua kesedihan dan kekosongan ini... aku berdoa, agar Tuhan sedikit saja memberikan kepercayaan akan ada seseorang yang menjagaku dari kesedihan ini...
Yah, kau datang... membantuku menyusun semua luka-luka ini..
Kau datang, mengulurkan tanganmu untuk membantuku berdiri...
dan meminjamkan bahumu untuk tempatku bersandar ketika lelah akan semua kesedihan ini..
Aku belum bahagia... tapi aku yakinkan kalau aku Bersyukur akan adanya dirimu...
Kau mungkin jawaban atas semua doa-doa yang kupanjatkan...
Penyembuh luka yang entah seberapa lebarnya terkoyak...
Kau memang bukan yang pertama hadir di hatiku,, tapi semoga kau menjadi yang terakhir yang memegang kunci hatiku..
Semoga Kau adalah Jawaban dari Doa-Doaku... amiiiinnn...
Thursday, July 15, 2010
IKHLAS....
Ternyata untuk urusan ikhlas itu sangat berat ya... kadang menurut kita sudah ikhlas, namun hati masih saja memikirkannya, masih merasa ada yang nggak enak, atau masih ada yang mengganjal dalam benak.
Belajar ikhlas itu perlu sebuah kesabaran. Dengan sabar, kita bisa menelaah semua hal yang dialami. Mencari sebuah benang merah sebagai alasan dibalik semua kejadia. Dan untuk sabar pun merupakan satu hal yang sangar berat. Bertahan untuk memikirkan sesuatu yang baik dalam setiap kejadian yang buruk adalah hal yang paling menyiksa. Bukan perkara gampang.. tak segampang kelihatannya apalagi sekedar ucapan.
Sabar untuk menuju ikhlas, itulah yang sedang kupelajari. Sebuah harapan agar menjadi orang yang ikhlas dalam setiap musibah yang dihadapi. Namun tetap saja rasanya suloit. Tetap saja ada pertanyaan "Mengapa begini? mengapa tidak begitu?" selalu saja ada pertentangan dalam diri, tidak bisa menerima apa yang Allah SWT telah tetapkan pada kita.
Ya Allah... sungguh indah dan tentram jika menjadi seorang yang dapat ikhlas.. subhanaallah.. semoga aku bisa menjadi hambaMu yang selalu ikhlas dan bersabar...amiiinnn.
Belajar ikhlas itu perlu sebuah kesabaran. Dengan sabar, kita bisa menelaah semua hal yang dialami. Mencari sebuah benang merah sebagai alasan dibalik semua kejadia. Dan untuk sabar pun merupakan satu hal yang sangar berat. Bertahan untuk memikirkan sesuatu yang baik dalam setiap kejadian yang buruk adalah hal yang paling menyiksa. Bukan perkara gampang.. tak segampang kelihatannya apalagi sekedar ucapan.
Sabar untuk menuju ikhlas, itulah yang sedang kupelajari. Sebuah harapan agar menjadi orang yang ikhlas dalam setiap musibah yang dihadapi. Namun tetap saja rasanya suloit. Tetap saja ada pertanyaan "Mengapa begini? mengapa tidak begitu?" selalu saja ada pertentangan dalam diri, tidak bisa menerima apa yang Allah SWT telah tetapkan pada kita.
Ya Allah... sungguh indah dan tentram jika menjadi seorang yang dapat ikhlas.. subhanaallah.. semoga aku bisa menjadi hambaMu yang selalu ikhlas dan bersabar...amiiinnn.
Monday, July 12, 2010
Ku yakini ini semua ada hikmahnya
Hari ini lagi-lagi tidak sesuai dengan apa yang kurencanakan. Padahal sudah kuperjuangkan dengan sekuat tenaga, namun apa mau dikata, bulan ini bukan bulan terbaikku.
Rasanya sedih sekali, ketika sebuah harapan itu pupus tanpa belas kasih, semua usaha tampak tak berarti lagi kini. Goyah, semua perasaan dan fikiran tak lagi berhubungan dengan baik. Ada ruang di dalam perasaan dan fikiranku kini. Melayang.. rasanya seperti itu.
Namun, semua ini aku yakini akan ada hikmah dibaliknya. Aku sangat yakin kalau Allah SWT tidak akan memutuskan apapun tanpa sebuah kebaikan untuk umatnya. Aku yakin, ini yang terbaik yang tuhan pilihkan untukku. Aku hanya perlu lebih bersabar lagi. Berdoa... itu yang harus terus ku perbanyak. Yaaahhh, ketika semua usaha itu telah dengan sepenuh hati dan belum berhasil, maka hanya doa dan harapan yang mampu menemani dalam penantian itu...
Allah sayang padaku, aku yakin itu..
Allah lebih tau apa yang terbaik untukku, saat ini, besok dan seterusnya..
Allah telah mengatur semuanya untukku, hanya kesabaran dan tetap istiqomah, aku yakin hadiah indah itu akan datang. Bukan hanya hadiah untukku sendiri, namun untuk semua orang disekitarku..
AKU YAKIN ITU.. semoga hati ini tetap IKHLAS menerima keputusan ini..amiinn...
AKU YAKIN ADA KEMUDAHAN DIBALIK KESUSAHAN INI, DAN TAK AKAN ADA KESUSAHAN TANPA ADA KEMUDAHAN DI SANA...
Rasanya sedih sekali, ketika sebuah harapan itu pupus tanpa belas kasih, semua usaha tampak tak berarti lagi kini. Goyah, semua perasaan dan fikiran tak lagi berhubungan dengan baik. Ada ruang di dalam perasaan dan fikiranku kini. Melayang.. rasanya seperti itu.
Namun, semua ini aku yakini akan ada hikmah dibaliknya. Aku sangat yakin kalau Allah SWT tidak akan memutuskan apapun tanpa sebuah kebaikan untuk umatnya. Aku yakin, ini yang terbaik yang tuhan pilihkan untukku. Aku hanya perlu lebih bersabar lagi. Berdoa... itu yang harus terus ku perbanyak. Yaaahhh, ketika semua usaha itu telah dengan sepenuh hati dan belum berhasil, maka hanya doa dan harapan yang mampu menemani dalam penantian itu...
Allah sayang padaku, aku yakin itu..
Allah lebih tau apa yang terbaik untukku, saat ini, besok dan seterusnya..
Allah telah mengatur semuanya untukku, hanya kesabaran dan tetap istiqomah, aku yakin hadiah indah itu akan datang. Bukan hanya hadiah untukku sendiri, namun untuk semua orang disekitarku..
AKU YAKIN ITU.. semoga hati ini tetap IKHLAS menerima keputusan ini..amiinn...
AKU YAKIN ADA KEMUDAHAN DIBALIK KESUSAHAN INI, DAN TAK AKAN ADA KESUSAHAN TANPA ADA KEMUDAHAN DI SANA...
Sunday, April 25, 2010
Mengapa Dunia - Ku - Tak Lagi Ramah?
Ada sekumpulan awan mendung yang selalu menyelimuti dunia-ku- kini, setiap kali ku memandang wajah-wajah yang tak lagi tersenyum. Aku tak lagi merasa bahagia berada di sekitar mereka, tak lagi merasa aman, wajah-wajah itu seolah berubah menjadi sosok yang sangat tidak menyenangkan, seolah menyerap semua kegembiraan dan ketenangan yang ku miliki.
Ada sekumpulan awan hitam yang kini menyelimuti dunia-ku-, ketika murka dan kemarahan, dianggap, adalah jalan keluat terbaik untuk menyelesaikan masalah. Wajah-wajah yang dulu ramah, kini tak lagi tampak seperti itu. Seolah topeng mereka semua tergantikan dengan paras kecam dan beringas. Anarkis, menjadi sebuah budaya yang kini diajarkan, bahkan yang paling miris adalah bukan dilakukan wajah yang tak berpendidikan, sebaliknya, wajah yang menyebut diri mereka sebagai kaum intelek-lah yang lebih anarkis.
Menyedihkan... bukan..bukan... tragis atau ironis yang dapat menggambarkan dunia-ku-kini?
Mengapa dunia-ku- tak lagi ramah?
Kemana perginya rasa cinta itu?
kemana perginya rasa menyayangi itu?
dan kemanakah perginya rasa persatuan itu?
Apakah memang sudah tidak ada lagi cinta di sini, ketika ku lihat wajah-wajah itu. Mengapa rasa yang dulu pernah ada untuk menyatukan Bangsa ini seolah lenyap begitu saja. Keinginan untuk merusak dan menyakiti lebih besar dari keinginan untuk menjaga dan melindungi...
Mengapa dunia-ku- tak lagi ramah?
Apa yang harus aku ceritakan pada generasiku kelak, ketika wajah-wajah itu telah berganti dengan wajah-wajah baru yang ingin tau sejarah dunia-ku?
Apa yang harus ku banggakan, jika semua cinta dan kasih sayang itu bukan lagi sesuatu yang dirasakan?
"Terkadang kita HANYA merasa kalau kitalah yang sedang MEMPERJUANGKAN sesuatu, dengan bangganya kita mengaku sebagai tangan TUHAN panyampai asa RAKYAT, dan dengan "gagahnya" kita mengucapkan KEADILAN dan MORAL, NAMUN kita tak pernah sadar kalau SEBANARNYA kitalah yang MERUSAK PERJUANGAN itu, MENGOTORI KESUCIAN dari sebuah pengorbanan dari perjuangan itu... Selalu ada yang menjadi korban dari KEEGOISAN yang tak pernah kita sadari,,, HINGGA pada AKHIRNYA, anak-anak dan cucu-cucu Kita kelak lah yang akan merasakannya.. KETIKA SAAT ITU TIBA,, SUDAH TAK ADA LAGI YANG DAPAT KITA BANGGAKAN DARI PERJUANGAN ITU"
Mengapa Dunia-ku- Tak Lagi Ramah?
(Bandung, "KeprihatinanKu atas wajah-wajah yang tak lagi tersenyum")
Ada sekumpulan awan hitam yang kini menyelimuti dunia-ku-, ketika murka dan kemarahan, dianggap, adalah jalan keluat terbaik untuk menyelesaikan masalah. Wajah-wajah yang dulu ramah, kini tak lagi tampak seperti itu. Seolah topeng mereka semua tergantikan dengan paras kecam dan beringas. Anarkis, menjadi sebuah budaya yang kini diajarkan, bahkan yang paling miris adalah bukan dilakukan wajah yang tak berpendidikan, sebaliknya, wajah yang menyebut diri mereka sebagai kaum intelek-lah yang lebih anarkis.
Menyedihkan... bukan..bukan... tragis atau ironis yang dapat menggambarkan dunia-ku-kini?
Mengapa dunia-ku- tak lagi ramah?
Kemana perginya rasa cinta itu?
kemana perginya rasa menyayangi itu?
dan kemanakah perginya rasa persatuan itu?
Apakah memang sudah tidak ada lagi cinta di sini, ketika ku lihat wajah-wajah itu. Mengapa rasa yang dulu pernah ada untuk menyatukan Bangsa ini seolah lenyap begitu saja. Keinginan untuk merusak dan menyakiti lebih besar dari keinginan untuk menjaga dan melindungi...
Mengapa dunia-ku- tak lagi ramah?
Apa yang harus aku ceritakan pada generasiku kelak, ketika wajah-wajah itu telah berganti dengan wajah-wajah baru yang ingin tau sejarah dunia-ku?
Apa yang harus ku banggakan, jika semua cinta dan kasih sayang itu bukan lagi sesuatu yang dirasakan?
"Terkadang kita HANYA merasa kalau kitalah yang sedang MEMPERJUANGKAN sesuatu, dengan bangganya kita mengaku sebagai tangan TUHAN panyampai asa RAKYAT, dan dengan "gagahnya" kita mengucapkan KEADILAN dan MORAL, NAMUN kita tak pernah sadar kalau SEBANARNYA kitalah yang MERUSAK PERJUANGAN itu, MENGOTORI KESUCIAN dari sebuah pengorbanan dari perjuangan itu... Selalu ada yang menjadi korban dari KEEGOISAN yang tak pernah kita sadari,,, HINGGA pada AKHIRNYA, anak-anak dan cucu-cucu Kita kelak lah yang akan merasakannya.. KETIKA SAAT ITU TIBA,, SUDAH TAK ADA LAGI YANG DAPAT KITA BANGGAKAN DARI PERJUANGAN ITU"
Mengapa Dunia-ku- Tak Lagi Ramah?
(Bandung, "KeprihatinanKu atas wajah-wajah yang tak lagi tersenyum")
Saturday, February 20, 2010
Rindu Kampung Halamanku.. (AKU INGIN PULANG!!!)
Malam minggu, seperti biasa di kostan,,, menghabiskan waktu di depan laptop dan menyususri dunia maya...
Walau hanya sekedar menge-check email, berJejaring sosial, mulai dari Facebook sampai Tagged, melihat teman2 lama atau teman2 baru yang masuk. Tiba-tiba saja jantungku dag-dig-gug.. duh ada apa ini??? ngga tau kenapa perasaan langsung berubah drastis. Ada sesuatu yang hampa.. aku merasa RINDU... INGIN PULANG.
Dumai, si kota minyak itu benar-benar membuatku SAKIT. Lebih tepatnya HOMESICK... benar-benar kerinduan ini tak terbendung lagi. Entah apa yang membuatku ingin pulang ke sana.... Tapi yang jelas aku merindukan kota-ku yang panas dan berdebu itu. Suasana yang sangat lekat dengan memoriku, dan semua kenangan indah yang terjadi di sana. Aku INGIN PULANG... otak ku hanya menyuarakan itu dan itu lagi... Bunda,, adik,, teman-teman,, aku benar2 merindukan kalian..
Semoga saja keinginan ini secepatnya terwujudkan.. Kembali pulang ke Kampung Halaman adalah sesuatu yang pastinya membahagiakan... AKU RINDU KAMPUNG HALAMAN KU...
--- LOVE DUMAI ---
Walau hanya sekedar menge-check email, berJejaring sosial, mulai dari Facebook sampai Tagged, melihat teman2 lama atau teman2 baru yang masuk. Tiba-tiba saja jantungku dag-dig-gug.. duh ada apa ini??? ngga tau kenapa perasaan langsung berubah drastis. Ada sesuatu yang hampa.. aku merasa RINDU... INGIN PULANG.
Dumai, si kota minyak itu benar-benar membuatku SAKIT. Lebih tepatnya HOMESICK... benar-benar kerinduan ini tak terbendung lagi. Entah apa yang membuatku ingin pulang ke sana.... Tapi yang jelas aku merindukan kota-ku yang panas dan berdebu itu. Suasana yang sangat lekat dengan memoriku, dan semua kenangan indah yang terjadi di sana. Aku INGIN PULANG... otak ku hanya menyuarakan itu dan itu lagi... Bunda,, adik,, teman-teman,, aku benar2 merindukan kalian..
Semoga saja keinginan ini secepatnya terwujudkan.. Kembali pulang ke Kampung Halaman adalah sesuatu yang pastinya membahagiakan... AKU RINDU KAMPUNG HALAMAN KU...
--- LOVE DUMAI ---
Monday, February 15, 2010
Malam ini, entah mengapa ada yang lain yang hadir di hatiku. Perasaan yang telah lama alpa dari hatiku, seolah hadir mengisi kekosongan di sana. Bahagia, itu lah yang kurasakan. Kebahagiaan yang lain, yang jarang sekali ku rasakan beberapa tahun ini. Aku seolah menemukan sisi mata uangku yang lain. Aku menemukan DIA, DIA yang telah lama tidak menyapaku, untuk sekedar menyentuh hatiku, membuatku tersenyum, tersipu sekaligus terbang.
Malam ini, hanya dengan sebuah candaan konyol dan ngga jelas, tapi sangat berarti bagiku. Ada sesuatu yang lain dari pembicaraan kami malam ini. Dia yang telah lama hilang dan hanya ada dalam sebuah kotak dalam hatiku yang paling dalam, kini seakan perlahan-lahan muncul ke permukaan, mengapung di dasar jiwa-jiwa memercikkan bahagia ketika disentuh. Rasanya sudah cukup jika hanya sekedar bercerita dengannya tentang sesuatu yang ngga penting, saling menggoda dengan ejekan yang sengaja diciptakan hanya untuk fun semata. Aku bisa merasakan detakan jantungku yang berpacu dengan aliran darahku, memercikkan keriangan, hingga sunggingan bibirku tak henti-hentinya tersenyum. Aku benar-benar kepayang, apalagi Dia, orang yang selama ini hanya dapat ku pandangi fotonya, orang yang sempat kuinginkan untuk bersama, walau akhirnya semua itu kembali lagi hanya menjadi sebuah "keinginan", dan tampaknya cukup hanya akan menjadi keinginan.
Entah mengapa malam ini aku memberanikan diri meminta (berdoa) kepada Tuhan, untuk menyampaikan perasaanku pada, walau hanya lewat angin. Aku meminta agar Dia bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Aku benar-benar kepayang, sesuatu yang tak pernah ku rasakan beberapa tahun terakhir ini. Perasaan senang, takut, sekaligus pesimis, yah... itulah perasaan yang membuatku mabuk kepayang. Rasanya ada sebuah tantangan untuk memikirkan bagaimana perasaannya yang sebenarnya kepadaku. Aku hanya bermain dengan fikiranku sendiri, berandai-anadi, seumpama dia begini... andaikan dia begitu.. dan semua andai-andai lainnya.
Tapi tampaknya ketakutanku akan segera membangunkanku dari mimpi indah ini, dari perasaan semu ini. Ketekutanku akan segera menuntunku ke jalan kenyataan, bahwa aku tak perlu terlalu berharap dengan semua perasaan itu ataupun bagaimana perasaannya padaku. Ketakutanku yang akan kembali memenjarakan DIA yang sudah lama tersimpan dipeti itu, dan entah kapan akan dapat dibuka kembali.
Yah... malam ini, HANYA malam ini aku BERANI sedikit BERMIMPI, seandainya kami dipertemukan dan dipersatukan. Membiarkan diriku terlena dengan manis semua perasaan ini, tanpa memikirkan sakitnya..
ya... HANYA MALAM INI.
Malam ini, hanya dengan sebuah candaan konyol dan ngga jelas, tapi sangat berarti bagiku. Ada sesuatu yang lain dari pembicaraan kami malam ini. Dia yang telah lama hilang dan hanya ada dalam sebuah kotak dalam hatiku yang paling dalam, kini seakan perlahan-lahan muncul ke permukaan, mengapung di dasar jiwa-jiwa memercikkan bahagia ketika disentuh. Rasanya sudah cukup jika hanya sekedar bercerita dengannya tentang sesuatu yang ngga penting, saling menggoda dengan ejekan yang sengaja diciptakan hanya untuk fun semata. Aku bisa merasakan detakan jantungku yang berpacu dengan aliran darahku, memercikkan keriangan, hingga sunggingan bibirku tak henti-hentinya tersenyum. Aku benar-benar kepayang, apalagi Dia, orang yang selama ini hanya dapat ku pandangi fotonya, orang yang sempat kuinginkan untuk bersama, walau akhirnya semua itu kembali lagi hanya menjadi sebuah "keinginan", dan tampaknya cukup hanya akan menjadi keinginan.
Entah mengapa malam ini aku memberanikan diri meminta (berdoa) kepada Tuhan, untuk menyampaikan perasaanku pada, walau hanya lewat angin. Aku meminta agar Dia bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Aku benar-benar kepayang, sesuatu yang tak pernah ku rasakan beberapa tahun terakhir ini. Perasaan senang, takut, sekaligus pesimis, yah... itulah perasaan yang membuatku mabuk kepayang. Rasanya ada sebuah tantangan untuk memikirkan bagaimana perasaannya yang sebenarnya kepadaku. Aku hanya bermain dengan fikiranku sendiri, berandai-anadi, seumpama dia begini... andaikan dia begitu.. dan semua andai-andai lainnya.
Tapi tampaknya ketakutanku akan segera membangunkanku dari mimpi indah ini, dari perasaan semu ini. Ketekutanku akan segera menuntunku ke jalan kenyataan, bahwa aku tak perlu terlalu berharap dengan semua perasaan itu ataupun bagaimana perasaannya padaku. Ketakutanku yang akan kembali memenjarakan DIA yang sudah lama tersimpan dipeti itu, dan entah kapan akan dapat dibuka kembali.
Yah... malam ini, HANYA malam ini aku BERANI sedikit BERMIMPI, seandainya kami dipertemukan dan dipersatukan. Membiarkan diriku terlena dengan manis semua perasaan ini, tanpa memikirkan sakitnya..
ya... HANYA MALAM INI.
Tuesday, February 9, 2010
Dosa-Dosa Media Massa
Berawal dari mendapatkan sebuah email berantai dari seorang teman, yang berjudul "Bagaimana Merekonstruksi Masa Depan Bangsa Ini?". Berisikan bagaimana tantangan yang dihadapi Sumber Daya Manusia kita semakin mengkhawatirkan saja. Khususnya dalam konteks mempersiapkan generasi masa depan. Mengutip isi pesan tersebut "generasi muda kita dinina bobokan oleh buaian hura-hura secara membabi buta."
Membaca isi pesan tersebut, saya kembali mengingat sebuah pertanyaan yang pernah terlintas di fikiran saya. Pertanyaan yang tak sempat mendapat jawaban atau pun penjelasan selanjutnya, pertanyaan yang saya biarkan seiring dengan "rasa tak perduli" dari orang-orang yang seharusnya peduli. Saya memikirkan, sesungguhnya betapa berat peran sebuah media massa di negara ini. Tak hanya sebagai penyampai informasi belaka, namun -harusnya- lebih dari itu, 'MEMBELAJARKAN MASYARAKAT", dimana masyarakat belajar melalui media (apapun) yang dilihatnya.
Namun melihat kenyataannya, tampaknya media kita harus lebih banyak berkaca dan berbenah diri. Sistem kapitalis atau lebih mencari untung sebesar-besarnya, atau sekedar siapa yang banyak ditonton masayarakat, benar-benar menambah buruk keadaan negara ini.Tidak menyalahkan untuk mengambil untung sebesar-besarnya (sah-sah saja pastinya), namun harus didukung pula dengan hakekat mengapa media massa itu harus ada, yaitu hakekat dasar sebagai membelajarkan masyarakat.
Sesungguhnya, bukankah menciptakan masyarakat (khususnya generasi NOTHING) adalah dosa sebuah media massa. Betapa-sebenarnya- dosa itu harus dipikul sampai akhirnya menghancurkan sebuah negara. Betapa riskan, setiap hari media massa menyuguhkan informasi yang sedikit sekali nilai edukatif. Kebanyakan adalah yang bersifat "ngga masuk akal" dan lebih parahnya "membodohi" masyarakat. Massa di'cekoki' dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya, seolah ingin membentuk opini publik, media massa malah me'mineset' setiap pikiran masyarakatnya dengan ketidak adilan dan ketidak bahagiaan, dan dengan seEnaknya mengatas namakan REALITA.
Infotainment menambah buruk situasi, dengan gosip-gosip ngga penting tentang seorang artis, yang entah apalah hubungannya dengan masyarakat (dalihnya sih untuk konsumsi fans, dan fans harus tau). WHAT??? lalu dimana letak PRIVASI sebagai manusia, kalau semua harus di"telanjangi" sampai ke akar-akarnya. Tentang pernikahan si ini, perceraian si itu, si dia yang hamil di luar nikah... oh my GOD, betapa ironinya semua ini. Bagaimana semua itu akan mencadi cerminan masyarakat negara ini, remaja-remaja zaman ini. Lucunya lagi, bermunculan bak jamur di musim hujan,plagiat-plagiat televisi. Tidak di sinetron, pun di acara-acar kuis atau acara realita. Benar-benar ngga kreatif, menjiplak-plak-plak ide film-film terkenal, acara-acara terkenal di luar negeri, lalu merubah adegan/dialoh atau mengganti nama acara/judulnya saja. Tapi dari semua itu yang paling TRAGIS, semua itu diLEGALKAN dan disiarkan oleh stasiun televisi swasta terkemuka yang HARUSNYA PINTAR dan TAHU kalu itu adalah sebuah penjiplakan.
Tak cukup dengan itu, dunia FILM pun ketularan dengan menampilkan cerita-cerita ngga masuk akal dan lebih tepatnya "sampah" belaka. Mulai dari kehidupan remaja jaman sekarang (yang katanya begitulah keadaannya di masyarakat). Bukankah kalau memang kenyataannya seperti itu hendaknya diberi nilai pembelajaran untuk memperbaiki bukan malah hanya menjual cerita di masyarakat dan menjadi pelajaran tidak baik di kalangan remaja sendiri. Adalagi cerita-cerita HOROR yang katanya diangkat dari urban legend (yang entak berasal dari mana). Yang anehnya pada genre ini, adegan yang dipertontonkan tidak ada kaitannya dengan cerita yang ditawarkan. Adegan2 fulgar dan berani, lebih banyak ditampilkan. JADI sebenarnya para sineas itu berimajinasi HOROR atau PORNO? Masyarakat (khususnya kaum remaja) berbondong-bondong mengantri tiket, membayar dengan mahal untuks ebuah film yang sama sekali tidak mendidik (bukankah itu sama saja dengan MERAMPOK secara TERANG-TERANGAN,ya??)
Dan kini mulai pula dengan persaingan dunia penyiaran berita (News). Bagai ajang IDOL, semua berlomba menjadi siapa yang paling lengkap atau "deep investigation" dalam mengangkat sebuah kasus di negara ini. Tak jarang malah "menghalalkan" HIPORBOLA a.k.a LEBAY dalam penyampaiannya. Semua itu hanya demi satu tujuan yaitu KEUNTUNGAN dan RATTING teratas di kategorinya. Tak ada lagi yang namanya news media yang tak berpihak, yang menyampaikan kebenaran sesungguhnya tanpa harus MENGHAKIMI pihak manapun, media yang seharusnya memberi PILIHAN pada penonton untuk memberi KESIMPULAN, bukan MENGAJAK BERKESIMPULAN SAMA.
LUCU, tapi tak dapat tertawa. Itulah yang saya rasakan ketika membaca email yang saya dapatkan itu. Lucu karena "mereka" semua menjadi badut tontonan yang "berusaha" menghibur masyarakat. Namun sayang, semua hiburan itu tidak dapat saya nikmati karena dibalik itu semua, ada yang telah dikorbankan yaitu GENERASI MUDA yang kelak akan mamikul beban negara ini.
Dari semua itu, pertanyaan yang muncul kembali adalah "Apakah "mereka" (media massa,red) tahu akan dosa yang telah mereka lakukan itu, atau mereka tahu tapi bersikap tidak mau tahu??" Memang sih "katanya" masyarakat cukup pintar untuk memilih dan mencerna informasi dari media massa, tapi teori memang bagai sebuah sisi mata uang yang berbeda, kenyataannya tidaklah demikian. Ternyata masyarakat lebih pintar untuk LEBIH MEMILIH DIRACUNI dengan informasi dan tayangan yang ngga penting..
Oh...Oh..Oh... Akhirnya dosa-dosa media massa pun berubah menjadi WABAH yang harus ditanggung bersama.
(Dhiena "aku peduli maka aku bersuara!", Februari'10)
Membaca isi pesan tersebut, saya kembali mengingat sebuah pertanyaan yang pernah terlintas di fikiran saya. Pertanyaan yang tak sempat mendapat jawaban atau pun penjelasan selanjutnya, pertanyaan yang saya biarkan seiring dengan "rasa tak perduli" dari orang-orang yang seharusnya peduli. Saya memikirkan, sesungguhnya betapa berat peran sebuah media massa di negara ini. Tak hanya sebagai penyampai informasi belaka, namun -harusnya- lebih dari itu, 'MEMBELAJARKAN MASYARAKAT", dimana masyarakat belajar melalui media (apapun) yang dilihatnya.
Namun melihat kenyataannya, tampaknya media kita harus lebih banyak berkaca dan berbenah diri. Sistem kapitalis atau lebih mencari untung sebesar-besarnya, atau sekedar siapa yang banyak ditonton masayarakat, benar-benar menambah buruk keadaan negara ini.Tidak menyalahkan untuk mengambil untung sebesar-besarnya (sah-sah saja pastinya), namun harus didukung pula dengan hakekat mengapa media massa itu harus ada, yaitu hakekat dasar sebagai membelajarkan masyarakat.
Sesungguhnya, bukankah menciptakan masyarakat (khususnya generasi NOTHING) adalah dosa sebuah media massa. Betapa-sebenarnya- dosa itu harus dipikul sampai akhirnya menghancurkan sebuah negara. Betapa riskan, setiap hari media massa menyuguhkan informasi yang sedikit sekali nilai edukatif. Kebanyakan adalah yang bersifat "ngga masuk akal" dan lebih parahnya "membodohi" masyarakat. Massa di'cekoki' dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya, seolah ingin membentuk opini publik, media massa malah me'mineset' setiap pikiran masyarakatnya dengan ketidak adilan dan ketidak bahagiaan, dan dengan seEnaknya mengatas namakan REALITA.
Infotainment menambah buruk situasi, dengan gosip-gosip ngga penting tentang seorang artis, yang entah apalah hubungannya dengan masyarakat (dalihnya sih untuk konsumsi fans, dan fans harus tau). WHAT??? lalu dimana letak PRIVASI sebagai manusia, kalau semua harus di"telanjangi" sampai ke akar-akarnya. Tentang pernikahan si ini, perceraian si itu, si dia yang hamil di luar nikah... oh my GOD, betapa ironinya semua ini. Bagaimana semua itu akan mencadi cerminan masyarakat negara ini, remaja-remaja zaman ini. Lucunya lagi, bermunculan bak jamur di musim hujan,plagiat-plagiat televisi. Tidak di sinetron, pun di acara-acar kuis atau acara realita. Benar-benar ngga kreatif, menjiplak-plak-plak ide film-film terkenal, acara-acara terkenal di luar negeri, lalu merubah adegan/dialoh atau mengganti nama acara/judulnya saja. Tapi dari semua itu yang paling TRAGIS, semua itu diLEGALKAN dan disiarkan oleh stasiun televisi swasta terkemuka yang HARUSNYA PINTAR dan TAHU kalu itu adalah sebuah penjiplakan.
Tak cukup dengan itu, dunia FILM pun ketularan dengan menampilkan cerita-cerita ngga masuk akal dan lebih tepatnya "sampah" belaka. Mulai dari kehidupan remaja jaman sekarang (yang katanya begitulah keadaannya di masyarakat). Bukankah kalau memang kenyataannya seperti itu hendaknya diberi nilai pembelajaran untuk memperbaiki bukan malah hanya menjual cerita di masyarakat dan menjadi pelajaran tidak baik di kalangan remaja sendiri. Adalagi cerita-cerita HOROR yang katanya diangkat dari urban legend (yang entak berasal dari mana). Yang anehnya pada genre ini, adegan yang dipertontonkan tidak ada kaitannya dengan cerita yang ditawarkan. Adegan2 fulgar dan berani, lebih banyak ditampilkan. JADI sebenarnya para sineas itu berimajinasi HOROR atau PORNO? Masyarakat (khususnya kaum remaja) berbondong-bondong mengantri tiket, membayar dengan mahal untuks ebuah film yang sama sekali tidak mendidik (bukankah itu sama saja dengan MERAMPOK secara TERANG-TERANGAN,ya??)
Dan kini mulai pula dengan persaingan dunia penyiaran berita (News). Bagai ajang IDOL, semua berlomba menjadi siapa yang paling lengkap atau "deep investigation" dalam mengangkat sebuah kasus di negara ini. Tak jarang malah "menghalalkan" HIPORBOLA a.k.a LEBAY dalam penyampaiannya. Semua itu hanya demi satu tujuan yaitu KEUNTUNGAN dan RATTING teratas di kategorinya. Tak ada lagi yang namanya news media yang tak berpihak, yang menyampaikan kebenaran sesungguhnya tanpa harus MENGHAKIMI pihak manapun, media yang seharusnya memberi PILIHAN pada penonton untuk memberi KESIMPULAN, bukan MENGAJAK BERKESIMPULAN SAMA.
LUCU, tapi tak dapat tertawa. Itulah yang saya rasakan ketika membaca email yang saya dapatkan itu. Lucu karena "mereka" semua menjadi badut tontonan yang "berusaha" menghibur masyarakat. Namun sayang, semua hiburan itu tidak dapat saya nikmati karena dibalik itu semua, ada yang telah dikorbankan yaitu GENERASI MUDA yang kelak akan mamikul beban negara ini.
Dari semua itu, pertanyaan yang muncul kembali adalah "Apakah "mereka" (media massa,red) tahu akan dosa yang telah mereka lakukan itu, atau mereka tahu tapi bersikap tidak mau tahu??" Memang sih "katanya" masyarakat cukup pintar untuk memilih dan mencerna informasi dari media massa, tapi teori memang bagai sebuah sisi mata uang yang berbeda, kenyataannya tidaklah demikian. Ternyata masyarakat lebih pintar untuk LEBIH MEMILIH DIRACUNI dengan informasi dan tayangan yang ngga penting..
Oh...Oh..Oh... Akhirnya dosa-dosa media massa pun berubah menjadi WABAH yang harus ditanggung bersama.
(Dhiena "aku peduli maka aku bersuara!", Februari'10)
Saturday, January 23, 2010
"apa yang kau cari di dunia ini?"
Sebuah pertanyaan yang singkat. "klasik" itulah yang pertama kali muncul ketika pertanyaan itu muncul di sela-sela obrolan hangat kita. Tapi, yang menarik, tak banyak orang yang mampu menjawab pertanyaan "singkat" dan "klasik" itu. Ya... tak banyak orang yang benar-benar tau, apa yang ingin di carinya di dunia ini.
Ketika pertanyaan itu hadir pagi ini, di sebuah obrolanku bersama sahabat lama, aku pun tak mampu menjawabnya. "Apa yang kau cari di dunia ini?" begitu katanya. Aku terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa yang paling tepat untuk pertanyaan itu. TAK ADA, aku tak menemukan jawaban apapun untuk pertanyaan itu. Aku tersenyum, miris.. betapa seringnya aku dengar pertanyaan itu, tapi masih tak kutemukan jg jawaban atas pertanyaan itu.
Temanku berkata lagi, "itulah yang aku rasakan sekarang. aku selalu mempertanyakan itu. Dan aku tak bisa menjawabnya,"
"Aku pun begitu, sob" ujarku dalam hati.
Tapi setelah ku pikirlan lagi, aku menyadari ada sesuatu yang sangat aku inginkan di dunia ini. Aku mencari sebuah ketenangan. Ketenangan yang pastinya akan mendatangkan kebahagiaan.
"Bagaimana cara untuk mendapatkan ketenangan itu?" tanyanya lagi.
"Aku mendapatkannya dengan sebuah kePERCAYAan. aku hanya harus percaya kalau diriku bisa memperoleh ketenangan itu.
Tampaknya terlalu mudah jika hanya mengucapkannya saja, namun itulah yang selama ini sedang aku pelajari dan terus aku usahakan. Memang sangat tidak mudah untuk mendapatkan ketenangan seperti gambaran ki itu, namun aku yakin, jika aku mampu mendapatkannya. Aku hanya harus terus mencarinya.
Mungkin pertanyaan itu hadir bukan tidak ada sebabnya, pertanyaan yang simpel itu hadir ketika jiwa kita haus akan sebuah pertanyaan, lelah akan sebuah perjalanan yang tanpa tujuan atau karena sebenarnya kita lupa akan tujuan kita hidup di dunia ini. Melupakan Tuhannya, melupakan Sang penciptanya,melupakan Allah swt. Kadang kita terlalu terlena dengan ritme kehidupan yang kita jalani. Kita lupa mensyukuri, kita lupa berbagi, kita lupa untuk lebih mengingatnya, hingga kita lupa pada diri kita sendiri dan tujuan kita di dunia...
Bermula dari sebuah pertanyaan singkat dan klasik, aku kembali teringat betapa aku masih harus mencari apa yang kuUcapkan tadi. Aku pun tak mau hanya sekedar berucap, aku tak mau menjadi munafik...
Yang kubutuhkan hanya PERCAYA kalau RAKHMAT dan RIDHO ALLAH SWT lah yang sebenarnya kita cari. Karena tak ada alasan apapun ketika Allah menciptakan manusia di bumi, melainkan untuk selalu memuji dan beriman kepadaNya.
Semoga pertanyaan "Apa yang kau cari di dunia ini?", akan segera kuwujudkan jawabannya.
Ketika pertanyaan itu hadir pagi ini, di sebuah obrolanku bersama sahabat lama, aku pun tak mampu menjawabnya. "Apa yang kau cari di dunia ini?" begitu katanya. Aku terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa yang paling tepat untuk pertanyaan itu. TAK ADA, aku tak menemukan jawaban apapun untuk pertanyaan itu. Aku tersenyum, miris.. betapa seringnya aku dengar pertanyaan itu, tapi masih tak kutemukan jg jawaban atas pertanyaan itu.
Temanku berkata lagi, "itulah yang aku rasakan sekarang. aku selalu mempertanyakan itu. Dan aku tak bisa menjawabnya,"
"Aku pun begitu, sob" ujarku dalam hati.
Tapi setelah ku pikirlan lagi, aku menyadari ada sesuatu yang sangat aku inginkan di dunia ini. Aku mencari sebuah ketenangan. Ketenangan yang pastinya akan mendatangkan kebahagiaan.
"Bagaimana cara untuk mendapatkan ketenangan itu?" tanyanya lagi.
"Aku mendapatkannya dengan sebuah kePERCAYAan. aku hanya harus percaya kalau diriku bisa memperoleh ketenangan itu.
Tampaknya terlalu mudah jika hanya mengucapkannya saja, namun itulah yang selama ini sedang aku pelajari dan terus aku usahakan. Memang sangat tidak mudah untuk mendapatkan ketenangan seperti gambaran ki itu, namun aku yakin, jika aku mampu mendapatkannya. Aku hanya harus terus mencarinya.
Mungkin pertanyaan itu hadir bukan tidak ada sebabnya, pertanyaan yang simpel itu hadir ketika jiwa kita haus akan sebuah pertanyaan, lelah akan sebuah perjalanan yang tanpa tujuan atau karena sebenarnya kita lupa akan tujuan kita hidup di dunia ini. Melupakan Tuhannya, melupakan Sang penciptanya,melupakan Allah swt. Kadang kita terlalu terlena dengan ritme kehidupan yang kita jalani. Kita lupa mensyukuri, kita lupa berbagi, kita lupa untuk lebih mengingatnya, hingga kita lupa pada diri kita sendiri dan tujuan kita di dunia...
Bermula dari sebuah pertanyaan singkat dan klasik, aku kembali teringat betapa aku masih harus mencari apa yang kuUcapkan tadi. Aku pun tak mau hanya sekedar berucap, aku tak mau menjadi munafik...
Yang kubutuhkan hanya PERCAYA kalau RAKHMAT dan RIDHO ALLAH SWT lah yang sebenarnya kita cari. Karena tak ada alasan apapun ketika Allah menciptakan manusia di bumi, melainkan untuk selalu memuji dan beriman kepadaNya.
Semoga pertanyaan "Apa yang kau cari di dunia ini?", akan segera kuwujudkan jawabannya.
yang tertinggal dari kenangan itu adalah LUKA
yang membuatku benci adalah
mengapa aku terlalu mencintaimu,
yang membuatku tak bisa lepas dari ikatanmu
sejauh apapun aku berlari, seolah ada saja yang menarikku
kembali untuk mengingat tentangmu...
sungguh perasaan benci itu aku tanam untuk diriku sendiri,
benci karena membiarkan dirimu menguasai hidup masalaluku,
benci karena membiarkan diriku diperbudak oleh kenanganmu,
benci karena aku membodohi diriku untuk menerima kesedihan
karena kehilanganmu
aku membenci diriku sendiri, karena masih saja tak bisa berani
untuk membuang jauh-jauh perasaan bodoh itu..
kenangan itu, seharusnya tak berarti apa-apa untukku
kenangan itu, seharusnya membuatku tau kalau kau tak layak untukku
dan kenangan itu, seharusnya membangkitkanku untuk segera lepas darimu
karena.. yang tertinggal dari semua kenangan itu adalah LUKA
dan LUKA itu harus segera aku obati, biar pulih, dan kudapat berdiri lagi
mengapa aku terlalu mencintaimu,
yang membuatku tak bisa lepas dari ikatanmu
sejauh apapun aku berlari, seolah ada saja yang menarikku
kembali untuk mengingat tentangmu...
sungguh perasaan benci itu aku tanam untuk diriku sendiri,
benci karena membiarkan dirimu menguasai hidup masalaluku,
benci karena membiarkan diriku diperbudak oleh kenanganmu,
benci karena aku membodohi diriku untuk menerima kesedihan
karena kehilanganmu
aku membenci diriku sendiri, karena masih saja tak bisa berani
untuk membuang jauh-jauh perasaan bodoh itu..
kenangan itu, seharusnya tak berarti apa-apa untukku
kenangan itu, seharusnya membuatku tau kalau kau tak layak untukku
dan kenangan itu, seharusnya membangkitkanku untuk segera lepas darimu
karena.. yang tertinggal dari semua kenangan itu adalah LUKA
dan LUKA itu harus segera aku obati, biar pulih, dan kudapat berdiri lagi
Wednesday, January 13, 2010
APAKAH ???
Apakah mungkin DIA kan menjadi pasanganku sampai akhir nanti ???
Apakah Aku dapat mempercayai apa yang dIA janjikan padaku ???
Selama ini aku tak dapat mempercayai semua yang dIA katakan....
Aku menganggap dIA hanya seekor lintah licik yang menempel disemua tempat untuk mencari keuntungan dan kenikmatan sesaat saja...
Apa yang dIA katakan, semuanya tak sesuai dengan apa yang dIA lakukan...
Dengan mudahnya dIA membalikkan fakta yang ada
Dengan segala kata dan ucapan manis yang merayu
Membuat semua yang diinginkannya dengan mudah didapatkannya....
Apakah dIA yang harus aku percaya ???
Apakah dIA yang akan menjadi panutanku atau bahkan kaumku ???
Mengapa hanya kaumku yang slalu dIA kecewakan ???
Mengapa kaumku yang menjadi korban darinya ???
Mengapa kaumku yang harus merasakan kelukaan dari perbuataannya ???
Dan mengapa hanya kesabaran yang selalu kaumku persembahkan untuk dIA dan semua perlakuannya ???
Apakah memang harus begitu ???
Kaumku hanya sebagai mainanan yang kapan saja dapat dicampakkan jika dIA merasa bosan...
Kaumku pun hanya dijadikan sebagai pelampiasan nafsu nya yang kapan saja bisa dikhianati setelah dIA terpuaskan...
Dengan mudahnya dIA mengucapkan janji-janji manis nan indah, bagai sebuah dongeng yang menina bobo’ kan kaumku...
Dan dengan mudahnya pula dIA melupakan semuanya itu tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun...
Sungguh memuakkan...
Dan amat memuakkan...
Andai saja kaumku boleh dan mendapat kesempatan untuk melakukan seperti apa yang telah dIA lakukan terhadap kaumku...
Mungkin dIA kan merasakan betapa sakit dan pedihnya sebuah pengkhianatan itu...
Jika saja kaumku mendapat sebuah keadilan,
Mungkin tak kan ada lagi kaumku yang terluka
Tapi mengapa kaumku hanya mendapat hinaan dan celaan ???
Ketika kaumku mencoba membalas perbuatan nya,
Dan melakukan seperti apa yang pernah dilakukan nya...
Mengapa hanya kesalahan yang harus kaumku terima,
Dimana keadilan ini ???
Apakah kaumku hanya harus menunggu sebuah hukuman dari sang maha adil ???
Hukuman yang disebut-sebut sebagai KARMA...
Kapan hukuman itu akan datang ???
Dan sampai kapan kaumku harus menunggu untuk mendapatkan sebuah keadilan ???
Nah jadi...
Apkah seperti dIA
yang akan menjadi imam di muka bumi ini ???
Apakah seperti dIA yang dapat dipercayai ???
Apakah seperti dIA pantas mendapatkan cinta suci dari kaumku ???
Dan apakah seperti dIA pantas dihargai oleh kaumku atau dikasihi oleh kaumku ???
Aku jadi ragu bahkan benar-benar ragu...
Maka, salahkah aku mengatakan ini semua ???
Sebuah keraguan bahkan mungkin sebuah ketakutan unutk mudah disakiti DIA...
Apakah aku salah jika seketika ini juga aku membenci DIA...
Setelah aku melihat kenyataan yang ada...
Kenyataan yang menyakitkan sekaligus menakutkan
Dan terakhir aku ingin bertanya,
Apakah salah jika aku menyalahkan dIA...
Ya...DIA yang disebut sebagai PRIA atau kaum ADAM,
Yang dengan mulianya ditakdirkan sebagai pemimpin dunia....pelindung kaum HAWA...
Namun perjalanan kehidupan telah mencoreng kehormatan itu,kepercayaan itu dan semua pengharapan yang tulus itu...
Yah...mungkin memang kaumku harus menunggu kehadiran seorang ADAM yang dapat memberikan keadilan itu....
(bandung,Januari'10)
Apakah Aku dapat mempercayai apa yang dIA janjikan padaku ???
Selama ini aku tak dapat mempercayai semua yang dIA katakan....
Aku menganggap dIA hanya seekor lintah licik yang menempel disemua tempat untuk mencari keuntungan dan kenikmatan sesaat saja...
Apa yang dIA katakan, semuanya tak sesuai dengan apa yang dIA lakukan...
Dengan mudahnya dIA membalikkan fakta yang ada
Dengan segala kata dan ucapan manis yang merayu
Membuat semua yang diinginkannya dengan mudah didapatkannya....
Apakah dIA yang harus aku percaya ???
Apakah dIA yang akan menjadi panutanku atau bahkan kaumku ???
Mengapa hanya kaumku yang slalu dIA kecewakan ???
Mengapa kaumku yang menjadi korban darinya ???
Mengapa kaumku yang harus merasakan kelukaan dari perbuataannya ???
Dan mengapa hanya kesabaran yang selalu kaumku persembahkan untuk dIA dan semua perlakuannya ???
Apakah memang harus begitu ???
Kaumku hanya sebagai mainanan yang kapan saja dapat dicampakkan jika dIA merasa bosan...
Kaumku pun hanya dijadikan sebagai pelampiasan nafsu nya yang kapan saja bisa dikhianati setelah dIA terpuaskan...
Dengan mudahnya dIA mengucapkan janji-janji manis nan indah, bagai sebuah dongeng yang menina bobo’ kan kaumku...
Dan dengan mudahnya pula dIA melupakan semuanya itu tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun...
Sungguh memuakkan...
Dan amat memuakkan...
Andai saja kaumku boleh dan mendapat kesempatan untuk melakukan seperti apa yang telah dIA lakukan terhadap kaumku...
Mungkin dIA kan merasakan betapa sakit dan pedihnya sebuah pengkhianatan itu...
Jika saja kaumku mendapat sebuah keadilan,
Mungkin tak kan ada lagi kaumku yang terluka
Tapi mengapa kaumku hanya mendapat hinaan dan celaan ???
Ketika kaumku mencoba membalas perbuatan nya,
Dan melakukan seperti apa yang pernah dilakukan nya...
Mengapa hanya kesalahan yang harus kaumku terima,
Dimana keadilan ini ???
Apakah kaumku hanya harus menunggu sebuah hukuman dari sang maha adil ???
Hukuman yang disebut-sebut sebagai KARMA...
Kapan hukuman itu akan datang ???
Dan sampai kapan kaumku harus menunggu untuk mendapatkan sebuah keadilan ???
Nah jadi...
Apkah seperti dIA
yang akan menjadi imam di muka bumi ini ???
Apakah seperti dIA yang dapat dipercayai ???
Apakah seperti dIA pantas mendapatkan cinta suci dari kaumku ???
Dan apakah seperti dIA pantas dihargai oleh kaumku atau dikasihi oleh kaumku ???
Aku jadi ragu bahkan benar-benar ragu...
Maka, salahkah aku mengatakan ini semua ???
Sebuah keraguan bahkan mungkin sebuah ketakutan unutk mudah disakiti DIA...
Apakah aku salah jika seketika ini juga aku membenci DIA...
Setelah aku melihat kenyataan yang ada...
Kenyataan yang menyakitkan sekaligus menakutkan
Dan terakhir aku ingin bertanya,
Apakah salah jika aku menyalahkan dIA...
Ya...DIA yang disebut sebagai PRIA atau kaum ADAM,
Yang dengan mulianya ditakdirkan sebagai pemimpin dunia....pelindung kaum HAWA...
Namun perjalanan kehidupan telah mencoreng kehormatan itu,kepercayaan itu dan semua pengharapan yang tulus itu...
Yah...mungkin memang kaumku harus menunggu kehadiran seorang ADAM yang dapat memberikan keadilan itu....
(bandung,Januari'10)
Sunday, January 10, 2010
Pengagum Rahasia (mu)
Hatiku berdegup kencang ketika melihat sosok itu dari kejauhan. Dia, di ujung sana, sosok yg telah lama tak pernah kutemui. aliran darahku seakan menggila, ada aliran panas, mejalar lembut ke seluruh tubuku. kakiku seakan tak mampu melangkah, seketika itu juga aku seakan menjadi batu. Mataku hanya terpaku pada satu arah, ya... hanya terarak ke sosok yang kini sedang berjalan menuju arahku.
Panik, aku benar-benar panik. Ingin rasanya kubalikkan badanku, mengambil langkah seribu untuk meninggalkan tempat itu segera. Kehadirannya saat itu, benar-benar diluar perkiraanku. Tak pernah terbayangkan, rencana jjs alias jalan-jalan soreku akan menjadi jalan-jalan terdramatis seluruh hidupku. Namun usahaku tak akan mungkin bisa berhasil, tak pantas rasanya untuk menghindari sosok itu saat ini. Apalagi ketika dengan sangat jelas kalau akupun sedang melihatnya (yaaa..sangat,sangat melihatnya).
Satu meter, kini menjadi tinggal beberapa langkah lagi, dia semakin dekat denganku. Jantungku semakin kencang, memompa darahku berliter-liter lebih banyak dari biasanya (syukurlah aku tidak mempunyai penyakit jantung, ngga terbayang jadinya kalo aku harus tiba-tiba kena serangan jantung,,hehehhehe). Ada perasaan aneh yang meloncat-loncak di dadaku.Rasa yang seolah menarik ujur kanan-kiri bibirku,bahagia..itulah yang membuatku ingin tersenyum semanis mungkin, senyuman yang akan menyambut kedatangan sosok yang benar-benar membuatku gila seketika itu.
"Hai, apa kabar Cie...?" itulah kalimat perdana yang dilontarka pria itu,sosok yang tadi ada di seberangku,yang kini hanya beberapa centi di depanku. Tak kuasa aku memandang wajah pria itu, apalagi dia adalah pria yang pernah menjadi bunga tidurku. Mungkin, jika saja telinga manusia diciptakan mampu mendengar suara sekecil apapun,debaran jantungku yang tak beraturan akan dengan sangat jelas terdengar suaranya.
"eeh...Baik...baik... k..kamu sendiri gimana kabarnya?" pertanyaan basa-basi kulontarkan untuk menutupi kegugupanku saat itu. Dia hanya menjawab dengan senyuman...huaaaaaaaaaaaa...aku benar-benar tak bisa menguasai perasaanku yang sedari tadi sudah benar-benar kacau. panik kembali menyerangku.Dan biasanya setelah itu akan banyak terjadi kejadian-kejadina bodoh yang mengikutinya (selalu saja terjadi jika bertemu dengannya).
"Kok bisa ya kita ketemu di sini. Selama ini kamu ke mana aja,non.Kamu sekarang berubah ya, tampak lebih kalem..."
Duuuhhh...God.. plisss jangan bwt aku semakin tak berdaya di depannya. Dengan sok cool aku tanggapi pernyataannya itu dengan senyuman. Tapi padahal dalam hati,,,gillaaaa...aku berbunga-bunga. hahahahahaha...
"Iya, kamu juga tampak berbeda sekarang. Lebih....!" aku menggantung kata-kataku,menyambungnya di dalam hati "ganteng!"... yah...
"lebih apa?? hey, kok malah bengong," aku lupa kalo tadi aku berbicara dengan diriku sendiri.Bodoh...!!
"Eeehh... maksudnya..maksudnya lebih dewasa," sambungku asal.
"Hahahaha, kamu tuh masih aja kayak dulu ya, tetap lucu."
Fiuuuhhhh... sumpaaahhh, bisa pinsan di tempat nie.
Semua terjadi seperti mimpi, seperti mimpi yang pernah ada saat aku masih duduk di Smu dulu. Ya,pria yang di hadapanku itu adalah "kecengan" ku dulu. Pria idola, begitu sebutanku untuknya, ketika pertama kali aku bertemu dengannya sewaktu smu dulu. Betapa tidak, menjadi pengagum rahasia a.k.a secret admirer,adalah sesuatu yg sangat jarang terjadi padaku. Dan hanya pria inilah yang mampu meruntuhkan "harga diriku" untuk menjadi pengagumnya. Dan hingga saat ini, aku masih mampu menyimpan semua perasaan itu, dan aku ingin begitu.
Pertemuan itu benar-benar menjadi titik balik untukku. Satu lagi episode hidupku yang mengingatkanku akan masa-masa indah itu, masa-masa ketika aku HANYA ingin menjadi seorang "pengagum rahasia"-mu.
Dan perasaan panik bercampur bahagia dan berbagai perasaan lainnya, yang saat itu kurasakan, benar-benar kunikmati, manjadi sebuah "hiburan" tersendiri. Kesenangannya benar-benar tak dapat terungkapkan. Dan aku ingin perasaan itu terus ada. HANYA untuk menikmati perananku,bukan untuk melangkah lebih jauh. Karena aku yakin perasaan ini hanya mampu sebatas itu saja.
\\(^0^)//
Panik, aku benar-benar panik. Ingin rasanya kubalikkan badanku, mengambil langkah seribu untuk meninggalkan tempat itu segera. Kehadirannya saat itu, benar-benar diluar perkiraanku. Tak pernah terbayangkan, rencana jjs alias jalan-jalan soreku akan menjadi jalan-jalan terdramatis seluruh hidupku. Namun usahaku tak akan mungkin bisa berhasil, tak pantas rasanya untuk menghindari sosok itu saat ini. Apalagi ketika dengan sangat jelas kalau akupun sedang melihatnya (yaaa..sangat,sangat melihatnya).
Satu meter, kini menjadi tinggal beberapa langkah lagi, dia semakin dekat denganku. Jantungku semakin kencang, memompa darahku berliter-liter lebih banyak dari biasanya (syukurlah aku tidak mempunyai penyakit jantung, ngga terbayang jadinya kalo aku harus tiba-tiba kena serangan jantung,,hehehhehe). Ada perasaan aneh yang meloncat-loncak di dadaku.Rasa yang seolah menarik ujur kanan-kiri bibirku,bahagia..itulah yang membuatku ingin tersenyum semanis mungkin, senyuman yang akan menyambut kedatangan sosok yang benar-benar membuatku gila seketika itu.
"Hai, apa kabar Cie...?" itulah kalimat perdana yang dilontarka pria itu,sosok yang tadi ada di seberangku,yang kini hanya beberapa centi di depanku. Tak kuasa aku memandang wajah pria itu, apalagi dia adalah pria yang pernah menjadi bunga tidurku. Mungkin, jika saja telinga manusia diciptakan mampu mendengar suara sekecil apapun,debaran jantungku yang tak beraturan akan dengan sangat jelas terdengar suaranya.
"eeh...Baik...baik... k..kamu sendiri gimana kabarnya?" pertanyaan basa-basi kulontarkan untuk menutupi kegugupanku saat itu. Dia hanya menjawab dengan senyuman...huaaaaaaaaaaaa...aku benar-benar tak bisa menguasai perasaanku yang sedari tadi sudah benar-benar kacau. panik kembali menyerangku.Dan biasanya setelah itu akan banyak terjadi kejadian-kejadina bodoh yang mengikutinya (selalu saja terjadi jika bertemu dengannya).
"Kok bisa ya kita ketemu di sini. Selama ini kamu ke mana aja,non.Kamu sekarang berubah ya, tampak lebih kalem..."
Duuuhhh...God.. plisss jangan bwt aku semakin tak berdaya di depannya. Dengan sok cool aku tanggapi pernyataannya itu dengan senyuman. Tapi padahal dalam hati,,,gillaaaa...aku berbunga-bunga. hahahahahaha...
"Iya, kamu juga tampak berbeda sekarang. Lebih....!" aku menggantung kata-kataku,menyambungnya di dalam hati "ganteng!"... yah...
"lebih apa?? hey, kok malah bengong," aku lupa kalo tadi aku berbicara dengan diriku sendiri.Bodoh...!!
"Eeehh... maksudnya..maksudnya lebih dewasa," sambungku asal.
"Hahahaha, kamu tuh masih aja kayak dulu ya, tetap lucu."
Fiuuuhhhh... sumpaaahhh, bisa pinsan di tempat nie.
Semua terjadi seperti mimpi, seperti mimpi yang pernah ada saat aku masih duduk di Smu dulu. Ya,pria yang di hadapanku itu adalah "kecengan" ku dulu. Pria idola, begitu sebutanku untuknya, ketika pertama kali aku bertemu dengannya sewaktu smu dulu. Betapa tidak, menjadi pengagum rahasia a.k.a secret admirer,adalah sesuatu yg sangat jarang terjadi padaku. Dan hanya pria inilah yang mampu meruntuhkan "harga diriku" untuk menjadi pengagumnya. Dan hingga saat ini, aku masih mampu menyimpan semua perasaan itu, dan aku ingin begitu.
Pertemuan itu benar-benar menjadi titik balik untukku. Satu lagi episode hidupku yang mengingatkanku akan masa-masa indah itu, masa-masa ketika aku HANYA ingin menjadi seorang "pengagum rahasia"-mu.
Dan perasaan panik bercampur bahagia dan berbagai perasaan lainnya, yang saat itu kurasakan, benar-benar kunikmati, manjadi sebuah "hiburan" tersendiri. Kesenangannya benar-benar tak dapat terungkapkan. Dan aku ingin perasaan itu terus ada. HANYA untuk menikmati perananku,bukan untuk melangkah lebih jauh. Karena aku yakin perasaan ini hanya mampu sebatas itu saja.
\\(^0^)//
Tuesday, January 5, 2010
Awal Baru Untuk Sang Pemimpi
kenapa ya, kok akhir-akhir ini bawaannya meolow-nce mulu...
beteee bgt deh ngerasain sadnes gini,udah kayak sinetron aja.
duh, capek jg ternyata ngejalanin idup kayak gini..POKOKE HARUS berubah nie. Apa enaknya sih selalu menyesali semua kejadian yg kualami...mamikirkannya berlarut-larut hingga ngga bisa tidur dan akhirnya sakit sendiri...akkhhhh...BODOHnya aku ini.
yup...itu tekatku di awal tahun. Dengan semangat 2010,aku mulai menata kembali lembaran hari-hariku,,,, awal yang baru, cukup baik untuk menyusun rencana baru untuk perubahan diriku... semangaddd Dina ^_^
Percaya pada diri sendiri dan Ikhlas menjalani semuanya,adalah kunci dari kebahagiaan yang sedang kurancang saat ini. Tentunya semua terangkum dalam doa-doa yang selalu kupanjatkan pada sang Khalik, sang Empunya Kehidupan. Ayyyooo...jangan bersedih lagi...murung hanya akan merugikan dirimu sendiri. ngga ada manfaatnya dengan semua itu. (teriak batinku, menyemangati diriku sendiri)
Sudah,,,kemaslah masa lalu itu. Masukkan dalam peti kenangan dan kunci rapat semua itu.Aku harus bangkit dan berjalan lagi, bahkan mungkin berlari,mengejar semua cita-cita baru yang kudambakan saat ini. Lupan semua yang hanya menjadi batu ganjalan untuk kedepannya. orang2 yang meninggalkanku atau melukaiku, enyakan semua... mimpi-mimpi yang kandas ditahun lalu, janji-janji manis yg tak bertepi dan hanya omong kosong,lupakan semua,anggap ngga pernah terucap untukku.
Aku mulai melangkah lagi...
HARUS bisaaaaa....
KARENA AKU YAKIN AKU MAMPU...
YAKINLAH KALAU ALLAH SWT TELAH MENYUSUN RENCANA YANG PALING INDAH UNTUKKU
YAKINLAH AKAN ADA KEBAHAGIAAN DI UJUNG JALAN dari SEMUA JERIH-PAYAH INI.
dan aku yakin, akan ada seseorang di akhir cerita petualangan panjangku.
seseorang yang telah Tuhan hadiahkan untuk menjagaku, menlindungiku, dan mencintaiku dengan segenap hatinya, serta mencintai Tuhannya dengan segenap nyawanya.
Aku yakin... ada yang terbaik dibalik semua perjalanan ini, karena cerita selalu akan ada endingnya... apalah happy ending atau tidak itu urusan nanti...
SEMOGA AKU MAMPU TERUS TEGAK BERDIRI SEPERTI INI.
-awal baru untuk Sang Pemimpi-
beteee bgt deh ngerasain sadnes gini,udah kayak sinetron aja.
duh, capek jg ternyata ngejalanin idup kayak gini..POKOKE HARUS berubah nie. Apa enaknya sih selalu menyesali semua kejadian yg kualami...mamikirkannya berlarut-larut hingga ngga bisa tidur dan akhirnya sakit sendiri...akkhhhh...BODOHnya aku ini.
yup...itu tekatku di awal tahun. Dengan semangat 2010,aku mulai menata kembali lembaran hari-hariku,,,, awal yang baru, cukup baik untuk menyusun rencana baru untuk perubahan diriku... semangaddd Dina ^_^
Percaya pada diri sendiri dan Ikhlas menjalani semuanya,adalah kunci dari kebahagiaan yang sedang kurancang saat ini. Tentunya semua terangkum dalam doa-doa yang selalu kupanjatkan pada sang Khalik, sang Empunya Kehidupan. Ayyyooo...jangan bersedih lagi...murung hanya akan merugikan dirimu sendiri. ngga ada manfaatnya dengan semua itu. (teriak batinku, menyemangati diriku sendiri)
Sudah,,,kemaslah masa lalu itu. Masukkan dalam peti kenangan dan kunci rapat semua itu.Aku harus bangkit dan berjalan lagi, bahkan mungkin berlari,mengejar semua cita-cita baru yang kudambakan saat ini. Lupan semua yang hanya menjadi batu ganjalan untuk kedepannya. orang2 yang meninggalkanku atau melukaiku, enyakan semua... mimpi-mimpi yang kandas ditahun lalu, janji-janji manis yg tak bertepi dan hanya omong kosong,lupakan semua,anggap ngga pernah terucap untukku.
Aku mulai melangkah lagi...
HARUS bisaaaaa....
KARENA AKU YAKIN AKU MAMPU...
YAKINLAH KALAU ALLAH SWT TELAH MENYUSUN RENCANA YANG PALING INDAH UNTUKKU
YAKINLAH AKAN ADA KEBAHAGIAAN DI UJUNG JALAN dari SEMUA JERIH-PAYAH INI.
dan aku yakin, akan ada seseorang di akhir cerita petualangan panjangku.
seseorang yang telah Tuhan hadiahkan untuk menjagaku, menlindungiku, dan mencintaiku dengan segenap hatinya, serta mencintai Tuhannya dengan segenap nyawanya.
Aku yakin... ada yang terbaik dibalik semua perjalanan ini, karena cerita selalu akan ada endingnya... apalah happy ending atau tidak itu urusan nanti...
SEMOGA AKU MAMPU TERUS TEGAK BERDIRI SEPERTI INI.
-awal baru untuk Sang Pemimpi-
Monday, January 4, 2010
"Cinta...cinta...cinta"
Bagi orang cinta itu adalah kehidupan, walau bagaimana pun dia menjauh, tetapi kita akan selalu membutuhkannya...
Namun bagi sebagian orang cinta itu adalah pilihan, pilihan untuk dapat menerimanya ketika ia datang mengetuk pintu hatimu, atau pilihan untuk menolaknya ketika rasa itu menghampirimu...
Entahlah, kadang cinta itu bagai oase yang menghapus dahaga ditengah padang pasir. Namun tak jarang cinta itu kan berganti menjadi sebuah fatamorgana di tengah teriknya padang pasir...
Cinta... cinta, cinta...
Tak seorangpun yang kuasa mengartikan dia dengan sempurna, Sesempurna ketika kita mendapatkan cinta di saat dan dengan orang yang tepat...
Mengapa ada cinta?
Mengapa harus mencintai dan dicintai?
mungkinkah dia hadir untuk menguji kelemahan dan tak berdayaan hati manusia?
Apakah dia datang, hanya untuk menunjukkan bahwa tak semua mampu mencinta.
Ataukah dia tercipta untuk menghapuskan semua pertanyaan itu? meyakinkan kita bahwa dengan cinta kau tak perlu berfikir, kau tak perlu memaksa untuk menjadi sempurna.
Yang kau perlu hanya menerima apa adanya, dengan hati serta perasaan jiwa apa apa adanya...
Andai memang begitulah alasannya, maka berbahagialah siapa-siapa yang mampu menerima cinta itu,
Bukan karena terpaksa, ataupun hanya karena sebuah pilihan.
(Bandung, 2010)
Namun bagi sebagian orang cinta itu adalah pilihan, pilihan untuk dapat menerimanya ketika ia datang mengetuk pintu hatimu, atau pilihan untuk menolaknya ketika rasa itu menghampirimu...
Entahlah, kadang cinta itu bagai oase yang menghapus dahaga ditengah padang pasir. Namun tak jarang cinta itu kan berganti menjadi sebuah fatamorgana di tengah teriknya padang pasir...
Cinta... cinta, cinta...
Tak seorangpun yang kuasa mengartikan dia dengan sempurna, Sesempurna ketika kita mendapatkan cinta di saat dan dengan orang yang tepat...
Mengapa ada cinta?
Mengapa harus mencintai dan dicintai?
mungkinkah dia hadir untuk menguji kelemahan dan tak berdayaan hati manusia?
Apakah dia datang, hanya untuk menunjukkan bahwa tak semua mampu mencinta.
Ataukah dia tercipta untuk menghapuskan semua pertanyaan itu? meyakinkan kita bahwa dengan cinta kau tak perlu berfikir, kau tak perlu memaksa untuk menjadi sempurna.
Yang kau perlu hanya menerima apa adanya, dengan hati serta perasaan jiwa apa apa adanya...
Andai memang begitulah alasannya, maka berbahagialah siapa-siapa yang mampu menerima cinta itu,
Bukan karena terpaksa, ataupun hanya karena sebuah pilihan.
(Bandung, 2010)
selamat Pagi Dunia!!! (Pagi yang Indah untuk Jiwa-Jiwa di Bumi)
Hemmm... segarnya pagi ini. Bandung yg akhir2 ini bercuaca mendung dan sejuk membuat semangat baru di hari Senin pd tahun 2010 ini. Semoga semangat ini terus tercipta dan terjaga disetiap pagi ketika ku membuka mata. Sungguh nikmat sang pencipta tak pernah ada habisnya untuk kita manusia.. melihat matahari masih bersinar hanya ucapan syukur,Alhamdulillah dan Subhaanallaah, sungguh Engkau memang Sang Maha Besar.
Pagi yang indah untuk jiwa-jiwa di bumi... semoga kita semua selalu menikmati tiap keadaan dan pergantian waktu yang kita lewati.amiiinn...
Dan pagi ini untuk diriku sendiri, adalah pagi yang penuh pengharapan... sebuah tugas masih harus kulakukan.tugas yg dari setahun lalu masih terus kutunda-tunda. dan di tahun ini aku ingin MENGHILANGKANNYA dari kehidupan dan kebiasaan hari-hariku. TEKAD baru untuk menjadi PRIBADI YANG LEBIH BAIK,semoga dapat kuwujudkan. dan tentunya atas seizin Allah SWT sang Pemilik jiwa dan penentu terjadinya sebuah rencana,karena manusia hanya mampu berencana dan Allah lah sanag penentu segalanya.
Pagi yg indah untuk jiwa-jiwa di bumi...
selamat pagi semuanya...
selamat melaksanakan semua aktivitas apapun yg akan kalian semua lakukan
semoga itu semua dikerjakan dengan niat yang baik,bertujuan untuk kebaikan dan keikhlasan,,,,
Pagi yang indah untuk jiwa-jiwa di bumi... semoga kita semua selalu menikmati tiap keadaan dan pergantian waktu yang kita lewati.amiiinn...
Dan pagi ini untuk diriku sendiri, adalah pagi yang penuh pengharapan... sebuah tugas masih harus kulakukan.tugas yg dari setahun lalu masih terus kutunda-tunda. dan di tahun ini aku ingin MENGHILANGKANNYA dari kehidupan dan kebiasaan hari-hariku. TEKAD baru untuk menjadi PRIBADI YANG LEBIH BAIK,semoga dapat kuwujudkan. dan tentunya atas seizin Allah SWT sang Pemilik jiwa dan penentu terjadinya sebuah rencana,karena manusia hanya mampu berencana dan Allah lah sanag penentu segalanya.
Pagi yg indah untuk jiwa-jiwa di bumi...
selamat pagi semuanya...
selamat melaksanakan semua aktivitas apapun yg akan kalian semua lakukan
semoga itu semua dikerjakan dengan niat yang baik,bertujuan untuk kebaikan dan keikhlasan,,,,
Tidurlah bersama Bintang, sayang...
04 Januari'10
pagi dini hari
(u/ 03 Januari-ku)
Tlg 03 januari baru saja kulewati. Entah mengapa rasanya tak ingin aku menulis blog ini tepat pada tgl itu. Ada rasa yg sangat amat tak mampu kujelaskan. Ya..tgl itu dulu menjadi sangat spesial.. di tgl itu seseorang yg kini telah tenang di sisi-Nya, lahir ke dunia ini. Dan kini tgl itu hanya sebuah tgl untuk mengenang bahwa dia pernah ada di sini. Dia yang hingga saat ini masih sulit kulupakan, dan masih terus kuusahakah menjadi kenangan. Tapi, semua seolah menjadi terang kembali bersama kenangan-kenangan yang selalu hadir ketika ku sedang sendiri. Rasanya tak mampu ku buang sedikit saja cerita tentangnya, sedikit saja kenangan bersamana (yg memang sangat amat sedikit).
Aku memang tak ingin terus hidup dalam bayangan awan kelabu tentang dia, aku sudah berusaha..tapi tgl ini terus mengingatkanku akan keAlpaan dirinya. Mengingatkanku akan sakitnya kehilangan dirinya bahkan mungkin cinta dan cita-nya. pedihnya ketika ada seseorang yg juga amat menyayangi dirinya..yg tetap memikirkan dan merindukan dia, sama sepertiku saat ini.
Entahlah... perasaan ini seperti drugs yg membuatku candu untuk terus menikmati sakitnya. seolah ini adalah hal yg dapat menyembuhkan luka itu.
Tanggal ini mungkin hanya menjadi sebuah tgl, tapi bukan untuk ku maupun orang2 yang masih menyayanginya hingga detik ini. Aku iri pada dia, yang begitu amat sangat dicintai dan dirindukan,walau dia tak lagi berada di sisi kami.
Kini dia,seorang yang mengenalkanku pada CINTA, PERSAHABATAN, dan HIDUP, memang sudah tiada...namun namanya dan semua cinta yg dia sebarkan pada kami semua- kekasihnya, sahabat, dan keluarganya- akan selalu dirasakan.
dan Doa selalu terpanjat untuk mu di sana.
Untuk sahabatku Ibnu Hazari, semoga kau tenang di sana, Tidurlah Bersama Bintang,sayang...
sampaikan jg salamku pada sahabat yang tak kalah sangat ku cintai Irma Pratiwi Asih...
pagi dini hari
(u/ 03 Januari-ku)
Tlg 03 januari baru saja kulewati. Entah mengapa rasanya tak ingin aku menulis blog ini tepat pada tgl itu. Ada rasa yg sangat amat tak mampu kujelaskan. Ya..tgl itu dulu menjadi sangat spesial.. di tgl itu seseorang yg kini telah tenang di sisi-Nya, lahir ke dunia ini. Dan kini tgl itu hanya sebuah tgl untuk mengenang bahwa dia pernah ada di sini. Dia yang hingga saat ini masih sulit kulupakan, dan masih terus kuusahakah menjadi kenangan. Tapi, semua seolah menjadi terang kembali bersama kenangan-kenangan yang selalu hadir ketika ku sedang sendiri. Rasanya tak mampu ku buang sedikit saja cerita tentangnya, sedikit saja kenangan bersamana (yg memang sangat amat sedikit).
Aku memang tak ingin terus hidup dalam bayangan awan kelabu tentang dia, aku sudah berusaha..tapi tgl ini terus mengingatkanku akan keAlpaan dirinya. Mengingatkanku akan sakitnya kehilangan dirinya bahkan mungkin cinta dan cita-nya. pedihnya ketika ada seseorang yg juga amat menyayangi dirinya..yg tetap memikirkan dan merindukan dia, sama sepertiku saat ini.
Entahlah... perasaan ini seperti drugs yg membuatku candu untuk terus menikmati sakitnya. seolah ini adalah hal yg dapat menyembuhkan luka itu.
Tanggal ini mungkin hanya menjadi sebuah tgl, tapi bukan untuk ku maupun orang2 yang masih menyayanginya hingga detik ini. Aku iri pada dia, yang begitu amat sangat dicintai dan dirindukan,walau dia tak lagi berada di sisi kami.
Kini dia,seorang yang mengenalkanku pada CINTA, PERSAHABATAN, dan HIDUP, memang sudah tiada...namun namanya dan semua cinta yg dia sebarkan pada kami semua- kekasihnya, sahabat, dan keluarganya- akan selalu dirasakan.
dan Doa selalu terpanjat untuk mu di sana.
Untuk sahabatku Ibnu Hazari, semoga kau tenang di sana, Tidurlah Bersama Bintang,sayang...
sampaikan jg salamku pada sahabat yang tak kalah sangat ku cintai Irma Pratiwi Asih...
Saturday, January 2, 2010
Tuhan...
aku telah mencoba menetapkan hati ini untuk pria itu
namun kenyataan yg kau berikan padaku memalingkan segalanya
aku tak kecewa jika dia bukan yang terbaik untukku..
aku tak akan mengeluh, jika dia bukanlah pengaanti hatiku yang hilang dulu
tuhan...
aku hanya tidak mengerti, mengapa harus terjadi lagi?
setelah semua jalan untuk meyakinkan hati ini ku tempuh dengan segenap hati
mengapa harus di saat-saat aku meyakini diri kalau akan ada imam untukku
selalu berada di jalanmu..
aku memang sempat menolah untuk mengakui perasaan yang telah kau anugerahi padaku
tapi, toh akhirnya aku mengekuinya..mengakui kalau masih ada pria itu..
tuhan,
akankah kenyataan ini meluluh lantakkan hati dan kepercayaanku
akankah kenyataan ini akan mencadi tamengku selanjutnya dalam menjalani hidup ini
dan apakah kenyataan ini harus ku ratapi???
aku berduka..ya, aku benar2 berduka...
dan untuk kesekian kalinya aku hanya bisa tersenyum... menanti naskah cerita selanjutnya...
tuhan,,,
untuk itu, semoga kau berikan aku kekuatan untuk bisa terus bertahan memainkan peranan ini..
menjalani episode-episode yang sama sekali tak pernah kuketahui...
semoga akan ada ujung yang berarti...ujung dari semua ini,,,
aku telah mencoba menetapkan hati ini untuk pria itu
namun kenyataan yg kau berikan padaku memalingkan segalanya
aku tak kecewa jika dia bukan yang terbaik untukku..
aku tak akan mengeluh, jika dia bukanlah pengaanti hatiku yang hilang dulu
tuhan...
aku hanya tidak mengerti, mengapa harus terjadi lagi?
setelah semua jalan untuk meyakinkan hati ini ku tempuh dengan segenap hati
mengapa harus di saat-saat aku meyakini diri kalau akan ada imam untukku
selalu berada di jalanmu..
aku memang sempat menolah untuk mengakui perasaan yang telah kau anugerahi padaku
tapi, toh akhirnya aku mengekuinya..mengakui kalau masih ada pria itu..
tuhan,
akankah kenyataan ini meluluh lantakkan hati dan kepercayaanku
akankah kenyataan ini akan mencadi tamengku selanjutnya dalam menjalani hidup ini
dan apakah kenyataan ini harus ku ratapi???
aku berduka..ya, aku benar2 berduka...
dan untuk kesekian kalinya aku hanya bisa tersenyum... menanti naskah cerita selanjutnya...
tuhan,,,
untuk itu, semoga kau berikan aku kekuatan untuk bisa terus bertahan memainkan peranan ini..
menjalani episode-episode yang sama sekali tak pernah kuketahui...
semoga akan ada ujung yang berarti...ujung dari semua ini,,,
Subscribe to:
Posts (Atom)