Hatiku berdegup kencang ketika melihat sosok itu dari kejauhan. Dia, di ujung sana, sosok yg telah lama tak pernah kutemui. aliran darahku seakan menggila, ada aliran panas, mejalar lembut ke seluruh tubuku. kakiku seakan tak mampu melangkah, seketika itu juga aku seakan menjadi batu. Mataku hanya terpaku pada satu arah, ya... hanya terarak ke sosok yang kini sedang berjalan menuju arahku.
Panik, aku benar-benar panik. Ingin rasanya kubalikkan badanku, mengambil langkah seribu untuk meninggalkan tempat itu segera. Kehadirannya saat itu, benar-benar diluar perkiraanku. Tak pernah terbayangkan, rencana jjs alias jalan-jalan soreku akan menjadi jalan-jalan terdramatis seluruh hidupku. Namun usahaku tak akan mungkin bisa berhasil, tak pantas rasanya untuk menghindari sosok itu saat ini. Apalagi ketika dengan sangat jelas kalau akupun sedang melihatnya (yaaa..sangat,sangat melihatnya).
Satu meter, kini menjadi tinggal beberapa langkah lagi, dia semakin dekat denganku. Jantungku semakin kencang, memompa darahku berliter-liter lebih banyak dari biasanya (syukurlah aku tidak mempunyai penyakit jantung, ngga terbayang jadinya kalo aku harus tiba-tiba kena serangan jantung,,hehehhehe). Ada perasaan aneh yang meloncat-loncak di dadaku.Rasa yang seolah menarik ujur kanan-kiri bibirku,bahagia..itulah yang membuatku ingin tersenyum semanis mungkin, senyuman yang akan menyambut kedatangan sosok yang benar-benar membuatku gila seketika itu.
"Hai, apa kabar Cie...?" itulah kalimat perdana yang dilontarka pria itu,sosok yang tadi ada di seberangku,yang kini hanya beberapa centi di depanku. Tak kuasa aku memandang wajah pria itu, apalagi dia adalah pria yang pernah menjadi bunga tidurku. Mungkin, jika saja telinga manusia diciptakan mampu mendengar suara sekecil apapun,debaran jantungku yang tak beraturan akan dengan sangat jelas terdengar suaranya.
"eeh...Baik...baik... k..kamu sendiri gimana kabarnya?" pertanyaan basa-basi kulontarkan untuk menutupi kegugupanku saat itu. Dia hanya menjawab dengan senyuman...huaaaaaaaaaaaa...aku benar-benar tak bisa menguasai perasaanku yang sedari tadi sudah benar-benar kacau. panik kembali menyerangku.Dan biasanya setelah itu akan banyak terjadi kejadian-kejadina bodoh yang mengikutinya (selalu saja terjadi jika bertemu dengannya).
"Kok bisa ya kita ketemu di sini. Selama ini kamu ke mana aja,non.Kamu sekarang berubah ya, tampak lebih kalem..."
Duuuhhh...God.. plisss jangan bwt aku semakin tak berdaya di depannya. Dengan sok cool aku tanggapi pernyataannya itu dengan senyuman. Tapi padahal dalam hati,,,gillaaaa...aku berbunga-bunga. hahahahahaha...
"Iya, kamu juga tampak berbeda sekarang. Lebih....!" aku menggantung kata-kataku,menyambungnya di dalam hati "ganteng!"... yah...
"lebih apa?? hey, kok malah bengong," aku lupa kalo tadi aku berbicara dengan diriku sendiri.Bodoh...!!
"Eeehh... maksudnya..maksudnya lebih dewasa," sambungku asal.
"Hahahaha, kamu tuh masih aja kayak dulu ya, tetap lucu."
Fiuuuhhhh... sumpaaahhh, bisa pinsan di tempat nie.
Semua terjadi seperti mimpi, seperti mimpi yang pernah ada saat aku masih duduk di Smu dulu. Ya,pria yang di hadapanku itu adalah "kecengan" ku dulu. Pria idola, begitu sebutanku untuknya, ketika pertama kali aku bertemu dengannya sewaktu smu dulu. Betapa tidak, menjadi pengagum rahasia a.k.a secret admirer,adalah sesuatu yg sangat jarang terjadi padaku. Dan hanya pria inilah yang mampu meruntuhkan "harga diriku" untuk menjadi pengagumnya. Dan hingga saat ini, aku masih mampu menyimpan semua perasaan itu, dan aku ingin begitu.
Pertemuan itu benar-benar menjadi titik balik untukku. Satu lagi episode hidupku yang mengingatkanku akan masa-masa indah itu, masa-masa ketika aku HANYA ingin menjadi seorang "pengagum rahasia"-mu.
Dan perasaan panik bercampur bahagia dan berbagai perasaan lainnya, yang saat itu kurasakan, benar-benar kunikmati, manjadi sebuah "hiburan" tersendiri. Kesenangannya benar-benar tak dapat terungkapkan. Dan aku ingin perasaan itu terus ada. HANYA untuk menikmati perananku,bukan untuk melangkah lebih jauh. Karena aku yakin perasaan ini hanya mampu sebatas itu saja.
\\(^0^)//
Sunday, January 10, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)