Saturday, January 23, 2010

"apa yang kau cari di dunia ini?"

Sebuah pertanyaan yang singkat. "klasik" itulah yang pertama kali muncul ketika pertanyaan itu muncul di sela-sela obrolan hangat kita. Tapi, yang menarik, tak banyak orang yang mampu menjawab pertanyaan "singkat" dan "klasik" itu. Ya... tak banyak orang yang benar-benar tau, apa yang ingin di carinya di dunia ini.

Ketika pertanyaan itu hadir pagi ini, di sebuah obrolanku bersama sahabat lama, aku pun tak mampu menjawabnya. "Apa yang kau cari di dunia ini?" begitu katanya. Aku terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa yang paling tepat untuk pertanyaan itu. TAK ADA, aku tak menemukan jawaban apapun untuk pertanyaan itu. Aku tersenyum, miris.. betapa seringnya aku dengar pertanyaan itu, tapi masih tak kutemukan jg jawaban atas pertanyaan itu.


Temanku berkata lagi, "itulah yang aku rasakan sekarang. aku selalu mempertanyakan itu. Dan aku tak bisa menjawabnya,"
"Aku pun begitu, sob" ujarku dalam hati.

Tapi setelah ku pikirlan lagi, aku menyadari ada sesuatu yang sangat aku inginkan di dunia ini. Aku mencari sebuah ketenangan. Ketenangan yang pastinya akan mendatangkan kebahagiaan.
"Bagaimana cara untuk mendapatkan ketenangan itu?" tanyanya lagi.
"Aku mendapatkannya dengan sebuah kePERCAYAan. aku hanya harus percaya kalau diriku bisa memperoleh ketenangan itu.

Tampaknya terlalu mudah jika hanya mengucapkannya saja, namun itulah yang selama ini sedang aku pelajari dan terus aku usahakan. Memang sangat tidak mudah untuk mendapatkan ketenangan seperti gambaran ki itu, namun aku yakin, jika aku mampu mendapatkannya. Aku hanya harus terus mencarinya.

Mungkin pertanyaan itu hadir bukan tidak ada sebabnya, pertanyaan yang simpel itu hadir ketika jiwa kita haus akan sebuah pertanyaan, lelah akan sebuah perjalanan yang tanpa tujuan atau karena sebenarnya kita lupa akan tujuan kita hidup di dunia ini. Melupakan Tuhannya, melupakan Sang penciptanya,melupakan Allah swt. Kadang kita terlalu terlena dengan ritme kehidupan yang kita jalani. Kita lupa mensyukuri, kita lupa berbagi, kita lupa untuk lebih mengingatnya, hingga kita lupa pada diri kita sendiri dan tujuan kita di dunia...

Bermula dari sebuah pertanyaan singkat dan klasik, aku kembali teringat betapa aku masih harus mencari apa yang kuUcapkan tadi. Aku pun tak mau hanya sekedar berucap, aku tak mau menjadi munafik...

Yang kubutuhkan hanya PERCAYA kalau RAKHMAT dan RIDHO ALLAH SWT lah yang sebenarnya kita cari. Karena tak ada alasan apapun ketika Allah menciptakan manusia di bumi, melainkan untuk selalu memuji dan beriman kepadaNya.

Semoga pertanyaan "Apa yang kau cari di dunia ini?", akan segera kuwujudkan jawabannya.

yang tertinggal dari kenangan itu adalah LUKA

yang membuatku benci adalah
mengapa aku terlalu mencintaimu,
yang membuatku tak bisa lepas dari ikatanmu
sejauh apapun aku berlari, seolah ada saja yang menarikku
kembali untuk mengingat tentangmu...

sungguh perasaan benci itu aku tanam untuk diriku sendiri,
benci karena membiarkan dirimu menguasai hidup masalaluku,
benci karena membiarkan diriku diperbudak oleh kenanganmu,
benci karena aku membodohi diriku untuk menerima kesedihan
karena kehilanganmu

aku membenci diriku sendiri, karena masih saja tak bisa berani
untuk membuang jauh-jauh perasaan bodoh itu..
kenangan itu, seharusnya tak berarti apa-apa untukku
kenangan itu, seharusnya membuatku tau kalau kau tak layak untukku
dan kenangan itu, seharusnya membangkitkanku untuk segera lepas darimu

karena.. yang tertinggal dari semua kenangan itu adalah LUKA
dan LUKA itu harus segera aku obati, biar pulih, dan kudapat berdiri lagi