Ada sekumpulan awan mendung yang selalu menyelimuti dunia-ku- kini, setiap kali ku memandang wajah-wajah yang tak lagi tersenyum. Aku tak lagi merasa bahagia berada di sekitar mereka, tak lagi merasa aman, wajah-wajah itu seolah berubah menjadi sosok yang sangat tidak menyenangkan, seolah menyerap semua kegembiraan dan ketenangan yang ku miliki.
Ada sekumpulan awan hitam yang kini menyelimuti dunia-ku-, ketika murka dan kemarahan, dianggap, adalah jalan keluat terbaik untuk menyelesaikan masalah. Wajah-wajah yang dulu ramah, kini tak lagi tampak seperti itu. Seolah topeng mereka semua tergantikan dengan paras kecam dan beringas. Anarkis, menjadi sebuah budaya yang kini diajarkan, bahkan yang paling miris adalah bukan dilakukan wajah yang tak berpendidikan, sebaliknya, wajah yang menyebut diri mereka sebagai kaum intelek-lah yang lebih anarkis.
Menyedihkan... bukan..bukan... tragis atau ironis yang dapat menggambarkan dunia-ku-kini?
Mengapa dunia-ku- tak lagi ramah?
Kemana perginya rasa cinta itu?
kemana perginya rasa menyayangi itu?
dan kemanakah perginya rasa persatuan itu?
Apakah memang sudah tidak ada lagi cinta di sini, ketika ku lihat wajah-wajah itu. Mengapa rasa yang dulu pernah ada untuk menyatukan Bangsa ini seolah lenyap begitu saja. Keinginan untuk merusak dan menyakiti lebih besar dari keinginan untuk menjaga dan melindungi...
Mengapa dunia-ku- tak lagi ramah?
Apa yang harus aku ceritakan pada generasiku kelak, ketika wajah-wajah itu telah berganti dengan wajah-wajah baru yang ingin tau sejarah dunia-ku?
Apa yang harus ku banggakan, jika semua cinta dan kasih sayang itu bukan lagi sesuatu yang dirasakan?
"Terkadang kita HANYA merasa kalau kitalah yang sedang MEMPERJUANGKAN sesuatu, dengan bangganya kita mengaku sebagai tangan TUHAN panyampai asa RAKYAT, dan dengan "gagahnya" kita mengucapkan KEADILAN dan MORAL, NAMUN kita tak pernah sadar kalau SEBANARNYA kitalah yang MERUSAK PERJUANGAN itu, MENGOTORI KESUCIAN dari sebuah pengorbanan dari perjuangan itu... Selalu ada yang menjadi korban dari KEEGOISAN yang tak pernah kita sadari,,, HINGGA pada AKHIRNYA, anak-anak dan cucu-cucu Kita kelak lah yang akan merasakannya.. KETIKA SAAT ITU TIBA,, SUDAH TAK ADA LAGI YANG DAPAT KITA BANGGAKAN DARI PERJUANGAN ITU"
Mengapa Dunia-ku- Tak Lagi Ramah?
(Bandung, "KeprihatinanKu atas wajah-wajah yang tak lagi tersenyum")
Sunday, April 25, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)