Saturday, December 8, 2007
KITA takkan Pernah TAHU
Hari itu, aku mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi hidupku...
Pagi-pagi sekali aku sudah melangkahkan kaki menuju kampus, hari ini aku terlambat bangun. Kuliah yang sebenarnya masuk jam 9.50, dan aku baru bangun jam segitu...(parah!!)
Dan ketika aku menapaki kaki di kampus, aku mendapati kabar bahwa seorang temanku (yang sebenarnya ku anggap musuhku) mengalami kecelakaan yang membuatnya terluka parah, tak tanggung-tanggung, dua kakinya patah sekaligus,,,,ufff, benar-benar riskan!! Orang yang selama ini ku kenal amat SOMBONG, PeDe dengan segala talenta yang dimilikinya(sampai-sampai tak perduli dengan orang lain), kini terbayang di benakku menjadi seseorang yang tak berarti (setidaknya untuk saat ini), menjadi seseorang yang lemah, tak berdaya, tak dapat menunjukkan keEgoannya, keSombongannya... yah aku berfikir, tak ada lagi guna hidup ketika menjadi seperti itu.
Akhhhh, kembali pikiran jahatku muncul,"Itu sudah pantas ia dapatkan, atas semua keegoannya" kalimat itu terlintas begitu saja. Ya ampun...Dan aku sadar dengan pikiranku itu,segera ku panjatkan ampun pada tuhan atas kekhilafanku itu. Tak sepantasnya aku berfikir seperti itu, bukannya mendoakan orang yang sedang terkena musibah, malah aku mengumpatnya. Benar-benar jahat hati ini...yah itu lah manusia, ketika dia merasa orang lain pantas mendapatkan ganjaran atas apa yang dilakukannya.
Itulah manusia, hanya pandai mengumpat, menilai keburukan orang lain, tanpa perduli bahwa sebenarnya ada pelajaran yang bisa diambil dari kejadian yang menimpa orang lain. Yah...itulah manusia dengan semua kebusukan hatinya, dan itulah aku...aku juga manusia, yang kadang khilaf mengumpat petaka orang lain...
Saat itu juga aku sadar, bahwa MANUSIA tak kan pernah tau apa yang kan terjadi padanya. Sekarang kita memang bisa membusungkan dada, SOMBONG akan kelebihan yang Allah berikan, meninggikan kepala tanpa mau melihat orang lain di sekitar kita, dan semua keburukan lainnya yang selalu kita tampakkan pada orang lain. Namun lusa, besok, bahkan detik ini juga Allah dapat mengambil semua itu.
Kita takkan pernah tau, petaka apa yang Allah berikan untuk menegur kesombongan kita itu, menyadarkan akan semua kebusukan hati kita.
Dan aku sadar...Aku adalah manusia, makhluk yang lemah, bukan apa-apa dibandingkan DIA.
Dan sekali lagi aku sadar, bahwa KITA TAKKAN PERNAH TAU...
Kini aku harus menghapus rasa permusuhanku, Dia juga temanku, dan aku harus mendoakan kesembuhannya. Aku harus bisa melupakan semua yang pernah terjadi. "Tuhan, tolong berikan kesembuhan baginya,"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment